Gudang Informasi

Wawancara Adalah

Wawancara Adalah
Wawancara Adalah

Pada kesempatan kali ini pengajar.co.id akan membuat artikel perihal Wawancara Adalah, yuk disimak ulasannya dibawah ini:


Wawancara Adalah




Pengertian Wawancara Adalah


Wawancara yakni sebuah acara yang bermaksud menemukan berita dari seorang narasumber yang dilaksanakan dengan cara melontarkan pertanyaan terhadap narasumber terkait suatu isu atau topik tertentu yang dibahas.


Wawancara ialah sebuah acara yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan info perihal suatu topik. Wawancara berpedoman pada penghidangan pertanyaan kepada narasumber terkait sebuah topik, alih-alih menggunakan survei atau formulir. Jika menentukan narasumber yang sempurna serta mengajukan pertanyaan yang tepat pula, wawancara dapat menjadi sumber penting dalma penyuguhan berita terkait sebuah topik.


Narasumber dalam suatu wawancara mampu dibedakan menjadi dua adalah narasumber primer sebagai pihak yang pribadi mengetahui secara detil sebuah kejadian atau topik dan narasumber sekunder yang mengetahui sebuah isu dari pihak lain atau bukan pihak yang mengalaminya secara langsung.




Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli




  • Menurut Lexy J. Moleong




Wawancara ialah percakapan dengan tujuan tertentu. Dalam metode ini, peneliti dan responden secara eksklusif (tatap muka) menentang perolehan ekspresi informasi dengan pandangan untuk menerima data yang mungkin menerangkan persoalan studi.




  • Menurut Charles Stewart dan W.B. Cash




Pemahaman wawancara adalah proses interaksi dengan tujuan serius yang memiliki maksud dan tujuan untuk bertukar perilaku dan melibatkan aktivitas tanya jawab.




  • Menurut Denzig




Wawancara ialah acara yang dipimpin dan merekam percakapan atau tatap tampang percakapan, di mana seseorang menerima info dari orang lain.




  • Menurut Robert Kahn dan Channel




Wawancara ialah pola tertentu interaksi yang dimulai secara ekspresi untuk tujuan tertentu dan difokuskan pada bidang tertentu konten dengan proses penghapusan materi yang tidak ada hubungannya secara permanen.




  • Menurut Koentjaraningrat




Wawancara yakni cara untuk dipakai untuk peran tertentu, untuk menerima isu dan ekspresi-membentuk responden, untuk berkomunikasi dengan tampang-ke-tangan.




  • Menurut Sugiyono




Wawancara adalah teknik menghimpun data yang terorganisir atau tidak terencana dan mampu dilakukan dengan face-to atau lewat jaringan telepon.




  • Menurut Arikunton




Wawancara ialah dialog yang dilaksanakan pewawancara untuk menerima informasi dari wawancara.




Jenis Jenis Wawancara


Berikut dibawah ini jenis jenis wawancara, yaitu:




  • Wawancara Tertutup




Wawancara tertutup adalah sebuah acara wawancara yang dilakukan dengan cara tertutup. Pewawancara harus mempertahankan atau merahasiakan nama maupun isu perihal narasumbernya dengan cara menjiplak atau memberi inisial nama narasumber. Wawancara tertutup ini bisa juga diartikan sebagai wawancara yang pertanyaan–pertanyaannya terbatas dan sudah tersedia jawbannya yang berupa opsi. Contohnya yakni wawancara yang menggunakan lembar questionnaire.




  • Wawancara Terbuka




Wawancara ini bertolak belakang dengan jenis wawancara tertutup, adalah wawancara yang dilakukan dengan tidak merahasiakan info mengenai narasumbernya dan juga memiliki pertanyaan – pertanyaan yang tidak terbatas atau tidak terikat jawabannya. Contohnya yaitu wawancara yang meminta narasumber untuk memperlihatkan klarifikasi lengkap mengenai sebuah hal.




  • Wawancara Konferensi




Wawancara pertemuan adalah wawancara yang dilaksanakan oleh seorang pewawancara dengan sejumlah narasumber dan sebaliknya. Contohnya yaitu wawancara yang dikerjakan di acara – acara televisi atau talk show, wawancara yang dikerjakan oleh seorang pewawancara kepada sejumlah narasumber di program formal atu diskusi publik, dan Wawancara jarak jauh (teleconference) yang banyak dilaksanakan di acara – program isu.




  • Wawancara Kelompok




Wawancara golongan ialah wawancara yang dikerjakan oleh sejumlah pewawancara kepada narasumber dan dikerjakan pada waktu yang berbarengan. Hal ini hampir sama dengan wawancara konferensi, tetapi pada wawancara golongan pertanyaan – pertanyaan yang diajukan oleh setiap pewawancara berbeda – beda. Contohnya adalah wawancara kepada seorang artis, pejabat, atau group grup band yang berprestasi atau sedang terkena skandal.




  • Wawancara Individual




Wawancara Individual ialah wawancara yang dikerjakan oleh seorang wawancara dengan seorang narasumber. Wawancara ini disebut juga dengan wawancara perorangan. Contohnya yaitu wawancara yang dilaksanakan oleh wartawan dalam mencari berita.




  • Wawancara Terpimpin




Wawancara ini disebut juga dengan wawancara terorganisir. Wawancara jenis ini umumnya menggunakan beberapa pertanyaan yang sudah disiapakan sebelumnya baik oleh pewawancara maupun narasumbernya. Contohnya yakni wawancara yang sering terjadi di acara – acara talk show bertemakan khsusus terhadap narasumber seperti dokter, polisi, guru, dan lain – lain.




  • Wawancara Bebas




Wawancara bebas ialah jenis wawancara yang pertanyaannya tidak disediakan apalagi dahulu. Dengan kata lain wawancara ini terjadi spontan bergantung dengan suasana dan kondisi ketika kegiatan wawancara berlangsung. Wawancara ini sering disebut juga dengan wawancara tidak berstruktur.




Teknik Wawancara


Berikut dibawah teknik wawancara ialah:



  1. Menumbuhkan rasa percaya diri

  2. Mempersiapkan diri sematang-matangnya

  3. Memilih seni manajemen yang tepat: Wawancara terarah, Wawancara tidak terarah, Wawancara semi-terarah

  4. Memilih kawasan yang sempurna

  5. Memilih nada yang sempurna

  6. Menguasai cara mengajukan pertanyaan

  7. Mengajukan pertanyaan yang sempurna

  8. Menolak sensor diri

  9. Mentranskrip tanpa mengganti

  10. Menyimpulkan tanpa ambiguitas




Manfaat dan Tujuan Wawancara


Berikut dibawah ini manfaat wawancara, adalah:



  1. Mengetahui sebuah berita yang dikehendaki dari sumber yang ingin diwawarcarai dengan maksud tertentu (misal: Mengetahui profesi, umur, suka murung dalam melakukan pekerjaan , penghasilan, dsb).

  2. Berkenalan dengan orang yang “istimewa” dalam pribadi, profesi, atau sumbangannya kepada masyarakat.

  3. Menambah wawasan hidup.

  4. Memberi wangsit dan mendorong semangat hidup.

  5. Memotivasi menjadi manusia yang lebih berkualitas dan mau memberi bantuan yang berarti dalam hidup.




Metode Wawancara


Berikut dibawah ini sistem wawancara yang mampu anda coba:



  1. Menentukan tema.

  2. Membuat pertanyaan yang berkaitan dengan tema.

  3. Menentukan narasumber.

  4. Melakukan wawancara dengan bahasa yang sopan.

  5. Menuliskan kembali hasil wawancara dengan bahasa yang bagus dan benar.




Ciri-Ciri Wawancara


Berikut dibawah ini ciri-ciri wawancara, yaitu:



  1. Dilakukan secara bertatap tampang.

  2. Dilakukan untuk tujuan mengumpulkan data dan fakta.

  3. Ada orang yang diwawancarai (Pewancara).

  4. Ada narasumber.

  5. Terdapat pertanyaan pertanyaan.




Struktur Wawancara


Berikut dibawah ini struktur wawancara, ialah:



  1. Awal (opening, beginning),

  2. Tengah (middle, body),

  3. Penutup (end, closing)

  4. Serta tindak lanjut (follow-up) wawancara.




Langkah Langkah Wawancara


Langkah langkah menciptakan wawancara yang terencana:



  1. Pengumpulan data diri wacana narasumber sendiri, kompetitornya, lingkungan Dan keluarganya;

  2. Menentukan tujuan wawancara

  3. Menentukan topik wawancara

  4. Menyusun poin-poin penting atau garis besar pertanyaan yang akan diajukan.

  5. Memilih dan menyusun pertanyaan dengan gaya kalimat yang sempurna Dan sesuai dengan narasumber.

  6. Menentukan intonasi yang cocok juka mengajukan pertanyaan.




Kelebihan dan Kekurangan Wawancara


Berikut dibawah ini ialah kelebihan dan kelemahan wawancara, adalah:


Kelebihan Wawancara :




  • Informasi yang diperoleh eksklusif dari sumber pertama




Sumber pertama dianggap selaku sumber yang akurat. Sumber pertama ini dipilih dari seseorang yang dianggap paling mengenali kejadian atau info yang diperlukan.




  • Semua kesalahpahaman mampu disingkirkan




Dengan mendapatkan sumber yang akurat, maka kesalahpahaman akan mampu dihindari.


Kekurangan Wawancara :




  • Data atau informasi yang dikumpulkan sungguh terbatas




Terbatasnya gosip yang terkumpul dari wawancara menciptakan data yang kita peroleh sangatlah sedikit dan kurang menawan kalau dibentuk laporan tertulis.




  • Memakan waktu dan biaya yang besar bila, dilaksanakan dalam suatu daerah yang luas




Wawancara membutuhkan waktu dan biaya yang besar. Pertama, kita harus mencari responden dan mengajukan kemampuan responden menjadi materi berita, kalau tidak mampu kita mesti mencari responden pengganti. Kedua, kita mesti menyiapkan pertanyaan dengan sangat baik dan rapi. Ketiga, kita mesti memberi balasan atas kesanggupan responden.




Unsur-Unsur Wawancara


Berikut dibawah ini merupakan unsur-unsur wawancara, ialah:



  1. Narasumber

  2. Pewawancara

  3. Pertanyaan (bagi yang bersifat tertutup)

  4. Tidak memerlukan daftar pertanyaan (terbuka)

  5. Menggunakan rumus 5 W + 1 H untuk membuat daftar pertanyaan

  6. Menentukan jadwal pelaksanaan wawancara

  7. Membuat komitmen dengan narasumber

  8. Menentukan lokasi wawancara

  9. Datang tepat waktu

  10. Bisa mengarahkan wawancara jika narasumber terlalu melenceng dari topik

  11. Dapat membuat laporan wawancara.




Tahap Tahap Wawancara


Berikut dibawah ini merupakan tahap tahap wawancara, adalah:




  • Tahap Persiapan





  1. Menentukan tema wawancara

  2. Menentukan jenis wawancara

  3. Menentukan  narasumber sesuai tema

  4. Membuat acara (hari, waktu dan lokasi wawancara) dengan narasumber

  5. Mengumpulkan informasi awal dari luar lingkungan narasumber

  6. Membuat daftar pertanyaan




  • Tahap Inti





  1. Memperkenalkan diri dan menggali profil atau riwayat hidup narasumber mampu dilakukan dalam bentuk basa-bau

  2. Mulai bertanya secara sistematis dengan keingintahuan yang tinggi

  3. Mencatat dan merekam dengan terang seluruh jawaban narasumber

  4. Mengakhiri wawancara dengan kesan yang bagus




  • Tahap Penutup





  1. Membuat laporan wawancara sesuai dengan tata bahasa Indonesia yang bagus dan benar

  2. Menghindari opini pribadi yang bersifat fitnah

  3. Jika perlu, konfirmasi ulang hasil wawancara dengan narasumber

  4. Menyebarluaskan hasil wawancara dengan banyak sekali media, baik dalam bentuk berita atau buku.




Etika Wawancara


Dalam melaksanakan wawancara, sebaiknya kita mengikuti akhlak sebagai berikut:



  1. Tidak oleh makan dan minum saat wawancara.

  2. Harus bersikap sopan terhadap narasumber/pewawancara.

  3. Bertanya secukupnya dan efektif.

  4. Jangan menanyakan suatu hal secara berulang2 ataupun menjawab suatu pertanyaan secara bertele-tele dan tetap hening pada ketika wawancara.




Contoh Wawancara


Pewawancara : Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?


Narasumber : Selamat pagi, Adik dari mana ya ?


Pewawancara : Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak tentang pentingnya berguru.


Narasumber : Oh, jikalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!


Pewawancara : Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?


Narasumber : Saya pernah bersekolah di Sekolah Dasar Negeri 1 Tanjung Gading, lalu aku melanjutkan SMPN 1 dan Sekolah Menengan Atas 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya menerima gelar professor saya di Universitas Indonesia.


Pewawancara : Sudah berapa usang Bapak menyandang gelar professor ini ?


Narasumber : Saya mendapatkan gelar professor aku dalam bidang filsafat ketika aku berumur 45 tahun, jadi kira–kira sudah 4 tahun.


Pewawancara : Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus mencar ilmu di hari tua Bapak ?


Narasumber : Bagi saya ilmu ialah nafas, jadi bila saya tidak belajar atau berhenti berguru aku akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak acuh berapapun umur kita sebab ilmu senantiasa meningkat dan jika kita berhenti berguru maka kita akan tertinggal.


Pewawancara : Kaprikornus meskipun telah menjadi professor pun Bapak masih mencar ilmu.


Narasumber : Tentu, hingga saat ini pun aku masih mempelajari ilmu – ilmu yang sudah aku dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara berguru sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga mampu dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan cuma mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa tentang aneka macam macam hal.


Pewawancara : Menurut Bapak mengapa sih berguru itu penting ?


Narasumber : Ilmu yakni sebuah hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita mampu memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan faedah terhadap orang lain karena sebaik–baiknya orang ialah orang yang berguna bagi orang lain.


Pewawancara : Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?


Narasumber : Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian sampai liang lahat. Beliau menyuruh kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk berguru yaitu dikala kita berumur 4 hingga 6 tahun alasannya era – era itu disebut dengan golden age dimana otak akan melakukan pekerjaan dengan sangat optimal.


Pewawancara : Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?


Narasumber : Pendidikan kita dikala ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, mirip Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk meningkatkan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.


Pewawancara : Lantas apa yang mesti dikerjakan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?


Narasumber : Pemerintah mesti menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergeseran. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berfokus di perkotaan saja, namun di seluruh daerah Indonesia.


Pewawancara : Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.




Akhir Kata


Demikianlah ulasan dari pengajar.co.id perihal Wawancara Adalah: Pengertian, Menurut Para ahli, Teknik, Jenis, Manfaat, Metode, Ciri, Contoh, Struktur, Kelebihan dan Kekurangan, Unsur, Tahapan, Langkah, Tujuan, Etika, biar mampu bermanfaat untuk anda.


Advertisement