Gudang Informasi

Seni Tari

Seni Tari
Seni Tari

Pada peluang kali ini pengajar.co.id akan menciptakan postingan yang berjudul Seni Tari – Pengertian, Sejarah, Unsur, Fungsi, Jenis, Contoh, yuk kita diskusikan sama-sama dibawah ini :Seni-Tari




Pengertian Seni Tari


Seni Tari ialah gerakan yang berirama, yang dilaksanakan di tempat tertentu dan pada waktu tertentu untuk mengekspresikan perasaan dan menyampaikan pesan dari seseorang atau golongan.




Pengertian Seni Tari Menurut Para Ahli




  1. Menurut Suadarsa Pringgo Broto


    Seni tari yaitu sebuah ketentuan bentuk-bentuk gerakan tubuh dan ruang.



  2. Menurut Aristoteles


    Seni tari yakni sebuah gerakan ritmis yang tujuannya untuk menghadirkan suatu abjad insan, yang sebagaimana mereka bertindak dan menderita.



  3. Menurut Jazuli


    Seni tari yaitu irama musik yang selaku pengiring juga bisa dipakai untuk mengungkapkan maksud dan suatu tujuan yang ingin disampaikan oleh pencipta tari lewat penari.





Sejarah Seni Tari






  1. Seni Tari Zaman Pra-Hindu




Karya tari pada dikala ini lebih banyak dipakai untuk mencapai tujuan yang sifatnya magis dan sakral. Tari menjadi sara ekspresi yang sering dikaitkan dengan sesuatu di luar diri manusia. Seni Tari pra-Hindu telah menerima kawasan yang sesuai dengan tingkat iman sejak manusia hidup secara berkelompok.


Dalam hal ini, tarian dianggap selaku bab dari daur ulang kehidupan. Atau dapat juga kita menyampaikan bahwa hal itu terus menjaga tatanan kehidupan budaya prasejarah. Ciri-ciri tarian pada kurun itu, utamanya untuk menghidangkan gerakan sederhana, mengepakkan kaki dan tepuk tangan yang cenderung menggandakan gerakan binatang dan alam.


Penyajian tari dibarengi dengan iringan dalam bentuk nyanyian dan suara nyaring dan bernada tinggi. Orang-orang juga mengetahui ihwal alat musik dalam bentuk nekara (gendang perunggu). Sisanya, juga diketahui sebagai pemanis busana tari, umumnya berisikan bulu dan daun burung.






  1. Seni Tari Zaman Hindu




Pada waktu itu, seni ini lebih dipengaruhi oleh peradaban dan budaya India, tidak terkecuali seni tari. Seiring dengan penyebaran Hindu dan Budha di Indonesia, seni tari telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, bahkan sudah menjadi standar atau persyaratan.


Natya Sastra dari Bharata Murni pada waktu itu ialah literature seni tari. Buku itu menjelaskan keberadaan 64 teladan gerakan tangan mudra. Pola-pola dibagi menjadi tiga, tergolong 24 teladan yang dibentuk dengan satu tangan, 13 acuan dengan dua tangan dan 27 contoh yang dihasilkan dari kombinasi kedua contoh tersebut.


Oleh alasannya itu, metode pemerintahan pada waktu itu yaitu dalam bentuk kerajaan, sehingga tarian istana lahir yang meningkat dengan baik alasannya adalah mendapat perhatian langsung dari raja. Sejarah seni tari selama kerajaan Hindu juga diabadikan lewat aneka macam peninggalan budaya dalam bentuk relief yang menghiasi kuil atau candi.






  1. Seni Tari Zaman Islam




Karya seni tari kala peninggalan Hindu di Indonesia masih terpelihara dengan baik. Bahkan sesudah masuknya Islam ke Indonesia, tari berkembang pesat, dengan munculnya aneka macam jenis karya tari. Sejarah tarian di zaman Islam di Indonesia sangat beragam, yang juga tergantung pada tarian yang dibuat.


Sebagai pola, di Aceh dan di beberapa tempat melayu seperti di Riau, masing-masing memiliki kekhasan masing-masing meskipun masih mengusung nuansa Islami. Lebih detail wacana sejarah tari selaku bagian dari masyarakat Aceh, Tari Aceh, sedangkan untuk tari melayu mampu dimulai dari membaca sejarah tari Zapin.


Dalam kontrakJatisari tahun 1756, kurun depan kedua kerajaan diputuskan, termasuk warisan budaya Mataram. Kasunanan Surakarta menentukan untuk menyebarkan apa yang sudah ada. Sementara itu, Kesultanan Yogyakarta menentukan untuk melestarikan tradisi yang ada, khususnya tari klasik.






  1. Seni Tari Era Penjajahan




Pada kurun kolonial, sedikit pengaruh pada seni tari di lingkungan istana. Di dua istana Mataram, tarian itu dijaga dengan sangat bagus. Hanya saja fungsinya dibatasi untuk upacara-upacara istana, seperti penerimaan tamu-tamu raja, perkawinan putri raja, penobatan putra-putri raja dan jumenengan raja. Misalnya dalam budaya melayu, tari Zapin Penyengat.


Lain lagi di istana, juga berlawanan dengan tarian yang meningkat di penduduk . Bagi orang awam, tarian hanya untuk hiburan. Uniknya, penderitaan rakyat akhir para penjajah juga menjadi ide untuk membuat karya seni bernuansa pendekar. Dalam seni tari, misalnya yaitu tarian Glipang, tarian tradisional Probolinggo, Jawa Timur.






  1. Seni Tari Pasca Kemerdekaan-Sekarang




Setelah perkembangannya, banyak yang tersendat selama kurun kolonial, seni tari melanjutkan perkembangannya setelah kemerdekaan. Berbagai jenis tarian kembali digunakan lagi, baik tarian hiburan maupun tarian seremonial. Perkembangannya sungguh pesat, utamanya dalam tarian sebagai hiburan.


Banyak sekolah seni diciptakan, hingga semakin banyak tarian baru dengan seiring banyak koreografer muda. Mereka senantiasa menciptakan nilai-nilai artistik dan bentuk tarian yang diperbarui untuk mengembangkan perbendaharaan karya tari.




Unsur Unsur Seni Tari


Berikut dibawah ini bagian komponen seni tari, adalah :




  1. Gerak


    Gerakan yakni elemen sentral fundamental dalam tarian yang memiliki nilai estetis, tergolong gerakan badan dari kepala sampai kaki dan gerakan yang disesuaikan dengan abjad tokoh yang dibawakan.



  2. Tema


    Tarian harus memiliki tema, alasannya adalah gerakan tarian, iringan, tata pakaian, tata rias dan bagian yang lain ditentukan sesuai dengan tema tarian. Karena itu tema ialah elemen yang tidak terpisahkan dari bagian-bagian tarian.



  3. Pengiring


    Pengiring adalah bagian yang berasal dari gerakan tubuh, misalnya dari tendangan kaki, tepuk tangan, suara ekspresi. Pengiring juga mampu tiba dari permainan alat musik, seperti alat musik tradisional atau alat musik modern.



  4. Settingan Panggung


    Cabang seni tari yang tidak dapat dipisahkan dari setting panggung yaitu seni pertunjukan. Seni pertunjukan membutuhkan ruang atau tempat pementasan.



  5. Tata Busana dan Tata Rias


    Adalah cita rasa tari yang dimiliki penari. Tata busana dan make up ialah bagian yang sangat penting untuk pertunjukan.





Fungsi Seni Tari


Berikut dibawah ini ialah fungsi seni tari, ialah :



  1. Sebagai sarana keagamaan

  2. Sebagai sarana upacara budbahasa

  3. Sebagai sarana pergaulan

  4. Sebagai suatu pertunjukan




Jenis-Jenis Seni Tari


Berikut dibawah ini ialah jenis jenis seni tari, yaitu :



  1. Tari tunggal ( Solo )

  2. Tari berpasangan ( duet/pas de duex)

  3. Tari kelompok ( Group choreography)




Contoh Seni Tari


Berikut dibawah ini acuan seni tari tradisional, yaitu :




  1. Tari LilinTari-Lilin


    Tari Lilin ialah tarian khas yang berasala dari daerah Sumatera Barat. Para penari menggunakan piring kecil dan diatasnya ditaruh lilin yang menyala. Tarian ini biasanya ditampilkan pada malam hari.


  2. Tari KecakTari-Kecak

    Tari kecak merupakan sebuah tarian yang berasal dari Bali. Tari kecak menjadi ciri khas dari daerah Bali.




Demikianlah artikel dari pengajar.co.id yang berjudul Seni Tari – Pengertian, Sejarah, Unsur, Fungsi, Jenis, Contoh, supaya bisa bermanfaat dan lebih memperbesar wawasan anda.


Advertisement