Gudang Informasi

√Pemahaman Adat

√Pemahaman Adat
√Pemahaman Adat

Kata-kata adab tentunya telah tidak asing lagi di pendengaran kita, sebagai muslim kita tentu mengenali bahwa akhlak ialah salah satu hal yang mesti kita amati terlebih di dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai seorang muslim kita tentunya senantiasa untuk senantiasa di anjurkan untuk mempunyai etika yang baik serta bisa menjauhi budpekerti yang jelek.


√ Akhlak Adalah : Pengertian, Macam-Macam, Pembagian, Ruang Lingkup Dan Contoh


Pengertian Akhlak


Seperti yang telah kita ketahui bahwa budbahasa ialah buah dari suatu keimanan dan keistiqomahan dari seseorang didalam mengerjakan ibadah.


Jika secara bahasa kata adat berasal dari bahasa Arab yaitu “Al Khulk” yang memiliki arti sebagai susila, perangai, sifat seseorang dan kecerdikan pekerti. Yang mana intinya adalah adat seseorang bisa di artikan sebagai budi pekerti yang dimiliki oleh seseorang terikat dengan sifat dari dirinya sendiri.


Sedangkan menurut ungkapan pemahaman budpekerti didalam islam memiliki sifat atau perangai seseorang yang sudah melekat dan lazimnya akan merefleksikan lewat sikap dari orang tersebut.




Pengertian Akhlak Menurut Para Ahli


1. Menurut Ibnu Maskawaih :


Menurutnya budbahasa yakni “hal li nnafsi daa’iyatun lahaa ila af’aaliha min ghoiri fikrin walaa ruwiyatin” yakni sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa membutuhkan anutan dan pertimbangan.


2. Menurut Abu Hamid Al Ghazali :


Akhlak adalah sifat yang terpatri dalam jiwa insan yang darinya terlahir tindakan-perbuatan yang dilaksanakan dengan senang dan mudah tanpa menimbang-nimbang dirinya serta tanpa adanya renungan apalagi dahulu.


3. Menurut Ahmad bin Mushthafa :


Akhlak merupakan sebuah ilmu yang darinya dapat dikenali jenis-jenis keutamaan, dimana keistimewaan itu ialah terwujudnya keseimbangan antara tiga kekuatan ialah kekuatan berpikir, murka dan syahwat atau nafsu.


4. Menurut Muhammad bin Ali Asy Syariif Al Jurjani :


Akhlak ialah sesuatu yang sifatnya (baik atau jelek) tertanam kuat dalam diri insan yang darinyalah terlahir tindakan-perbuatan dengan mudah dan ringan tanpa berpikir dan direnungkan.




Tujuan Akhlak


Akhlak bermaksud untuk menyebabkan manusia selaku makhluk yang lebih tinggi dan tepat, dan membedakannya dari makhluk-makhluk yang yang lain. Menjadi sebuah hal yang mesti dimiliki oleh manusia semoga lebih baik dalam berhubungan baik sesama insan terlebih kepada Allah selaku pencipta.


Sedangkan pelajaran budbahasa atau ilmu budbahasa bertujuan mengenali perbedaan-perbedaan perangai manusia yang baik dan buruk, semoga insan dapat memegang dengan perangai-perangai yang baik dan menjauhkan diri dari perangai-perangai yang jahat, sehingga terciptalah tata tertib dalam pergaulan penduduk .


Yang hendak dikendalikan oleh budbahasa yakni langkah-langkah lahir insan, tetapi sebab langkah-langkah lahir itu tidak akan terjadi bila tidak didahului oleh gerak-gerik bathin, yakni tindakan hati, maka langkah-langkah bathin dan gerak-gerik hati pun termasuk lapangan yang diatur oleh adab insan.


Jika setiap orang mampu menguasai langkah-langkah bathinnya, maka dapatlah dia menjadi orang yang berakhlak baik. Tegasnya baik-buruk itu tergantung terhadap tindakan hatinya. Dalam hadits Arba’in An Nawawi dituliskan bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya:


“Dan ketahuilah bahwasannya, didalam tubuh itu ada segumpal daging yang apabila baik, maka baik pula amalnya, dan jika jelek, maka jelek pula amalnya, dan ketahuilah bahwa beliau yaitu hati”.


Hadits ini dengan terperinci pertanda, bahwa hati yaitu bab paling penting dari tubuh insan, sehingga apapun yang direncanakan oleh hati sejatinya akan sangat kuat pada perbuatan yang akan dilakukan oleh pemiliknya. Dalam hal ini dapatlah diibaratkan bahwa jasad itu bagaikan pemerintahan dalam diri kita, sedangkan hati menjadi sentra pemerintahan.


Seseorang yang mempunyai hati dan pendirian yang besar lengan berkuasa, meskipun badannya tidak sekuat hatinya, lebih diperlukan akan menemukan hasil pekerjaannya ketimbang seseorang yang berbadan besar lengan berkuasa tetapi hatinya lemah.




Ruang Lingkup Akhlak


1. Akhlak Pribadi


Yang paling akrab dengan seseorang itu yaitu dirinya sendiri, maka hendaknya seseorang itu menginsyafi dan menyadari dirinya sendiri, karena hanya dengan insyaf dan sadar terhadap diri sendirilah, pangkal kesempurnaan etika yang utama, akal yang tinggi.


Manusia berisikan jasmani dan rohani, selain itu insan sudah memiliki fitrah sendiri, dengan semuanya itu manusia mempunyai keunggulan dan dimanapun saja manusia mempunyai perbuatan.


2. Akhlak Berkeluarga


Akhlak ini meliputi keharusan orang bau tanah, anak, dan karib saudara. Kewajiban orang tua kepada anak, dalam islam mengarahkan para orang tua dan pendidik untuk memperhatikan belum dewasa secara sempurna, dengan aliran –pemikiran yang bijak,


setiap agama telah menyuruh terhadap setiap oarang yang memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan dan mendidik, utamanya bapak-bapak dan ibu-ibu untuk memiliki akhlak yang luhur, sikap lemah lembut dan perlakuan kasih sayang.


Sehingga anak akan berkembang secara sabar, terdidik untuk berani bangkit sendiri, lalu merasa bahwa mereka mempunyai harga diri, kehormatan dan kemuliaan. Seorang anak haruslah mengasihi kedua orang tuanya karena mereka lebih berhak dari segala manusia lainya untuk engkau cintai, taati dan hormati.


Karena keduanya memelihara,mengasuh, dan mendidik, menyekolahkan engkau, mengasihi dengan tulus agar engkau menjadi seseorang yang bagus, memiliki kegunaan dalam penduduk , berbahagia dunia dan alam baka.


Dan coba ketahuilah bahwa saudaramu pria dan permpuan adalah putera ayah dan ibumu yang juga cinta terhadap engkau, menolong ayah dan ibumu dalam mendidikmu, mereka besar hati bilamana engkau bangga dan membelamu bilamana perlu.


Pamanmu, bibimu dan anak-anaknya mereka sayang kepadamu dan ingin supaya engkau selamat dan berbahagia, karena mereka mencintai ayah dan ibumu dan membantu keduanya disetiap kebutuhan.


3. Akhlak Bermasyarakat


Tetanggamu ikut bersyukur kalau orang tuamu bergembira dan ikut susah jika orang tuamu sukar, mereka membantu, dan bersam-sama mencari kemanfaatan dan menolak kemudhorotan, orang tuamu cinta dan hormat pada mereka maka wajib atasmu mengikuti ayah dan ibumu, yaitu cinta dan hormat pada tetangga.


Pendidikan kesusilaan/budpekerti tidak mampu terlepas dari pendidikan sosial kemasyarakatan, kesusilaan/tabiat timbul di dalam masyarakat. Kesusilaan/watak selalu berkembang dan meningkat sesuai dengan kemajuan dan kemajuan penduduk . Sejak dulu manusia tidak dapat hidup sendiri–sendiri dan terpisah satu sama lain, namun berkelompok-kelompok, bergotong-royong, saling membutuhkan dan saling mepengaruhi, ini merupakan apa yang disebut masyarakat.


Kehidupan dan kemajuan masyarakat dapat tanpa gangguan dan tertib jika tiap-tiap individu selaku anggota penduduk bertindak menuruti hukum-hukum yang tepat dengan norma- norma kesusilaan yang berlaku.


4. Akhlak Bernegara


Mereka yang sebangsa denganmu adalah warga masyarakat yang berbahasa yang sama denganmu, tidak segan berkorban untuk kemuliaan tanah airmu, engkau hidup bareng mereka dengan nasib dan penanggungan yang serupa. Dan ketahuilah bahwa engkau yakni salah seorang dari mereka dan engkau timbul karam bersama mereka.


5. Akhlak Beragama


Akhlak ini ialah adab atau kewajiban manusia terhadap tuhannya, alasannya adalah itulah ruang lingkup etika sungguh luas meliputi seluruh aspek kehidupan, baik secara vertikal dengan Tuhan, maupun secara horizontal dengan sesama makhluk Tuhan.




Faktor Faktor Mempengaruhi Akhlak


1. Aliran Nativisme


Bahwa pertumbuhan insan itu sudah ditentukan oleh aspek-faktor yang dibawa insan semenjak lahir; pembawaan yang telah terdapat pada waktu dilahirkan itulah yang menentukan hasil perkembangannya.


Menurut aliran ini, faktor yang paling berpengaruh kepada pembentukan diri seseorang adalah aspek pembawaan dari dalam yang bentuknya mampu berupa kecenderungan, bakat, nalar, dan lain-lain. Jika seseorang sudah mempunyai pembawaan atau kecenderungan kepada yang baik, maka dengan sendirinya orang tersebut menjadi baik.


2. Aliran Empirisme


Bahwa faktor yang paling berpengaruh kepada pembentukan diri seseorang adalah faktor luar, yakni lingkungan sosial, termasuk pembinaan dan pendidikan yang diberikan. Jika pendidikan dan pembinaan yang diberikan kepada anak baik, maka oke anak itu.


Demikian juga sebaliknya. Aliran ini begitu percaya kepada peranan yang dilaksanakan oleh dunia pendidikan dan pengajaran. Menurut ajaran ini, manusia-manusia dapat dididik menjadi apa saja (ke arah yang baik maupun ke arah yang jelek) berdasarkan keinginanlingkungan atau pendidikannya. Dalam pendidikan, usulan kaum empiris ini populer dengan nama optimisme pedagogis.


3. Aliran Konvergensier


Bahwa pembentukan adab dipengaruhi oleh aspek internal, adalah pembawan si anak, dan aspek luar ialah pendidikan dan training yang dibentuk secara khusus, atau lewat interaksi dalam lingkungan sosial. Fitrah dan kecenderungan ke arah yang baik yang ada dalam diri manusia dibina secara intensif lewat aneka macam metode.




Macam-Macam Akhlak dan Pembagian Akhlak


1. Akhlak Mahmudah


Akhlak Mahmudah ialah adat yang terpuji atau adab yang bagus. Contoh dari adat terpuji adalah :



  • Berperilaku baik, artinya reaksi spikis dari seseorang kepada lingkungannya dengan cara terpuji.

  • Jujur artinya tingkah laku yang daoat mendorong harapan atau niat baik dari seseorang dengan tujuan supaya tidak mendatangkan kerugian bagi orang lain atau dirinya sendiri.

  • Rendah hati artinya seseorang yang mempunyai sifat yang mampu menjinjing atau menempatkan dirinya sederajat dengan orang lain dan tidak merasa jikalau dia lebih tinggi dari orang lain.

  • Malu artinya perangai dari seseorang yang mampu untuk meninggalkan tindakan jelek dan tercela hiingga bisa menghalangi niat seseorang untuk berbuat dosa maupun maksiat serta mampu untuk mencegah orang lain untuk melupakan orang lain.

  • Sabar artinya mampu untuk menahan segala sesuatu yang sedang menimpa dirinya “hawa nafsu”

  • Murah hati artinya sikap yang selalu suka untuk memberi terhadap sesama tanpa menginginkan imbalan.


2. Akhlak Madzmumah


Akhlak Madzmumah ialah adab yang jelek atau adat tercela teladan adab madzmumah yaitu :



  • Sum’ah melakukan sesuatu atau berkata sesuatu dengan tujuan orang lain akan mendengarkannya biar namanya diketahui .

  • Riya’ atau pamer melaksanakan tindakan baik atau berinfak dengan niatan semoga dilihat oleh orang lain atau ingin menerima pujian dari orang lain.

  • Takabur, menyombongkan diri sendiri sebab ia merasa dirinya yang paling jago dibandingkan dengan orang lain.

  • Ujub mengagumi dirinya sendiri.

  • Malas, tidak mau melakukan sesuatu.

  • Tamak, serakah atau rakus dengan apa yang ia miliki.

  • Bakhil, tidak senang untuk membagi sesuatu yang dia punyai terhadap orang lain “pelit”

  • Fitnah, memberikan berita yang bukan benar adanya.




Contoh Akhlak


Ada aneka macam contoh budbahasa yang bagus di dalam kehidupan kita yang bisa kita lakukan, tidak harus semua yang baik bisa kita kerjakan, mungkin beberapa dari budpekerti baik tersebut ada yang mampu kita kerjakan berikut di bawah ini teladan adab yang baik yang mungkin mampu saja anda kerjakan.


1. Contoh budbahasa yang bagus didalam kehidupan kita sehari-hari



  • Menghormati orang yang lebih tua dari kita.

  • Berkata yang lemah lembut terhadap orang yang lebih tua dari kita.

  • Menghargai orang yang lebih muda.

  • Menjenguk teman yang sedang sakit.

  • Memberikan kado kepada orang lain.


2. Contoh adat yang bagus yang lain.



  • Mau bersedekah disaat kita sedang lapang maupun sempit.

  • Memberikan pertolongan kepada orang yang sedang memerlukan.

  • Memberikan masakan terhadap orang yang sedang kelaparan.

  • Membuang sampah ditempatnya.

  • Mampu berperilaku adil terhadap setiap orang.


demikianlah artikel dari pengajar.co.id wacana Pengertian Akhlak Semoga Dapat berfaedah Bagi Kita Semua!


Advertisement