Pada potensi kali ini pengajar.co.id akan menciptakan postingan yang berjudul Kloning yang mana akan membahas Pengertian, Tujuan, Manfaat, Tahapan, Sejarah, Ciri, Gambar & Contoh, berikut penjelasannya.
Pengertian Kloning
Kata Kloning berasal dari kata “Clone”, yang ialah kata bahasa Inggris yang memiliki arti “Potongan” umumnya dipakai untuk memperbanyak tumbuhan, untuk pertama kali kloning timbul berkat nasehat oleh salah satu andal bernama Herbert Webber sekitar tahun 1903. dalam istihal dari sekelompok individu yang lahir dari satu induk tanpa perlu proses seksual.
Pengertian kloning yakni aktivitas dalam upaya memproduksi atau menggandakana dari sejumlah individu, sehingga kesudahannya dilihat secara genetik sam persis (identik) yang berasal dari induk yang serupa, dengan susunan yang serupa (jumlah dan gen). Sedangkan klon dapat diartikan sebagai sejumlah organisme hewan atau dalam bentuk flora yang terbentuk dari hasil reproduksi aseksual yang berasal dari induk yang serupa.
Pengertian Kloning
Pada setiap bab klon mempunyai sejumlah susunan dan juga jumlah gen yang sama dan mempunyai kemungkinan besar fenotipe yang sama. Klon lazimnya dibagi ke dalam 2 arti, di antaranya:
- Klon Sel
ialah sekelompok sel yang identik dari sifat genetik yang berlainan, yang semuanya berasal dari satu sel.
- Klon Gen
atau disebut juga molekuler, yaitu sekelompok salinan gen yang mempunyai sifat identik yang direplikasi dari gen yang dimasukkan ke dalam sel inang
Konsep kloning didasarkan pada prinsip bahwa setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk totipotensi, sehingga setiap sel mempunyai kemampuan untuk menjadi seorang individu.
Pengertian Kloning Menurut Para Ahli
Berikut dibawah ini ialah pengertian kloning menurut para ahli :
Pratiwi Sudarsono
Pengertian kloning berdasarkan Pratiwi Sudarsono adalah reproduksi sel atau organisme secara aseksual. Hasil kloning disebut klon, yakni, populasi yang berasal dari satu sel atau organisme yang mempunyai rangkaian kromosom yang sama dan mempunyai sifat identik dengan induk aslinya.
Dr. Abdul Aziz Muhammad bin Uthman Al-Rabiisy
Pengertian kloning berdasarkan Dr. Abdul Aziz Muhammad bin Utsman Al-Rabiisy adalah penemuan gres.
Sejarah Klongin
Istilah kloning pertama kali diperkenalkan oleh Gurdon dengan bereksperimen pada tahun 1960. Dalam percobaan ini, Gurdon berhasil melahirkan berudu gres yang identik dengan sel induk, tetapi berudu tidak mampu bermetamorfosis menjadi individu dewasa yang akibatnya mati terurai oleh air.
Eksperimen kedua dilaksanakan pada tahun 1980 oleh sekelompok ilmuwan di Granada yang mengadaptasi teknik kloning untuk mentransfer nukleus pada ternak sapi untuk mengembangkan bikinan daging sapi. Salah satu ilmuwan Granada yang menyumbangkan gagasan dan hasil aktual dari teknik kloning tahun itu ialah Steen Willadsen. Willadsen menyebarkan teknik kloning Guron. Willdsen berupaya untuk mengkloning domba dengan memakai embrio domba dan kemudian menanamkannya ke dalam sel telur domba sasaran dengan menetralisir nukleusnya.
Dari hasil kloning, Willdsen mampu mendapatkan lima embrio domba, yang lalu juga diterapkan pada kloning sapi bekerja sama dengan perusahaan ternak Texas yang diwakili oleh Dr. Charles, Dr. Frank Barnes dan Dr. Ian Wilmuth. Hasil yang diperoleh dari percobaan ini tidak terjadi seperti yang diharapkan.
Spesies sapi yang baru dibuat condong abnormal, beberapa bobot sapi mempunyai berat hingga 180 pon, yang dua kali lipat lebih berat dari wajar , bahkan dikala banyak sapi terkena diabetes dan penyakit gangguan fungsi organ lainnya.
Pada tahun 1997, dengan mengadopsi teknik kloning yang sudah beliau kerjakan dengan timnya, ia sukses sehabis 277 upaya Dr. Ian Willmuth menandakan bahwa teknik kloning dapat dilakukan pada mamalia remaja, yakni domba yang kita kenal selaku domba Dolly. Domba Dolly direproduksi tanpa perlindungan domba jantan, namun diciptakan oleh kelenjar susu yang diambil dari domba betina.
Dr. Willmuth menggunakan kelenjar susu dari domba Finndorset sebagai inti donor sel dan sel telur domba blackface selaku resipien. penggabungan kedua sel memakai listrik 25 volt yang kesannya membentuk perpaduan antara sel domba blackface tanpa nukleus dengan sel kelenjar susu domba finndorsat.
Dalam tabung percobaan, hasil fusi akan menjelma embrio yang lalu ditransfer ke poros domba blackface. Sehingga spesies gres yang dilahirkan ialah spesies yang identik dengan domba Finndorset. Teknik kloning domba telah menjadi tumpuan bagi banyak ilmuwan dalam pengembangan teknik kloning.
Jenis-Jenis Kloning
Berikut dibawah ini tiga jenis-jenis kloning :
Kloning DNA rekombinan
Jenis kloning ini ialah pemindahan rantai DNA yang diperlukan dari suatu organisme ke salah satu komponen replikasi genetik, misalnya dimasukkannya DNA plasmid basil dalam kloning gen.
Kloning Reproduksi
Sebuah teknologi yang dipakai untuk menciptakan hewan yang serupa, misalnya Dolly dengan menggunakan proses yang disebut SCNT (Somatic Cell Nuclear Transfer).
Kloning Terapeutik
Yaitu kloning yang dipakai untuk memproduksi, juga menciptakan embrio insan yang dimaksudkan sebagai bahan penelitian. Sedangkan tujuan utama dari proses ini bukan selaku ciptaan manusia gres, tetapi untuk mendapatkan sel batanga yang nanti akan dipakai selaku bahan pembelajaran evolusi insan dan penyembuhan penyakit.
Molekul DNA dan bakteriofog memiliki sejumlah sifat dasar yang diputuskan oleh kloning. Namun, sifatnya tidak mempunyai fungsi bila tidak ada teknik eksperimen selaku manipulasi molekul DNA di laboratorium
Manfaat Kloning
Kloning memberi banyak manfaat dalam aneka macam bidang kehidupan. Berikut ini beberapa manfaat kloning, diantaranya:
- Ilmu Pengetahuan
Kloning khususnya dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu wawasan, khususnya reproduksi-embriologi dan diferensiasi.
- Mengembangkan dan Memperbanyak Bibit Unggul
Kloning dalam upaya berbagi dan memperbanyak hibrida tidak disarankan dilakukan pada manusia. Tujuan kloning ini sering kita lihat pada hewan ternak dan juga upaya menciptakan susu yang mengandung nutrisi tambahan. Contoh binatang ternak yang dijalankan kloning yakni sapi. Dimana diambil nuklues sel sapi bibit unggul kemudian disuntikkan ke dalam nukleus zigot sapi yang dikehendaki. Akhirnya didapatkan klon dengan gen tambahan yang lebih unggul seperti yang diharapkan.
- Tujuan Diagnostik dan Terapi
Kloning dapat berkontribusi untuk pengobatan suatu penyakit. Contohnya, pasangan suami istri yang diduga thalasemia mayor tidak dianjurkan punya anak alasannya ditakutkan gen tersebut akan diwariskan pada keturunannya. Sehingga, dengan adanya kloning pasangan dianjurkan melaksanakan terapi gen dengan dibuatkan klon pada tingkat blastomer. Apabila salah satu blastomer tersebut mengandung gen thalasemia mayor, maka dianjurkan untuk terapi gen tingkat blastomer selalu dikembangkan menjadi blastosit. Begitu seterusnya, sehingga mampu dihasilkan gen yang bebas dari thalasemia.
- Mengatasi Infertilitas
Kloning yang dikerjakan pada manusia dapat menolong pasangan infertil. Namun, pasangan infertil yang dimaksud bukanlah pasangan yang tidak mampu memproduksi sel telur ataupun menciptakan sperma. Melainkan, salah satu pasangan harus ada yang mampu menciptakan sel reproduksi. Sehingga proses kloning ini dapat dilakukan dengan sejumlah sel somatik dari manapun diambil, yang karenanya mampu menciptakan keturunan yang mengandung gen dari suami atau istri pasangan bersangkutan.
- Bidang Ekonomi
Keberhasilan suatu kloning yang dikerjakan, akan menyumbangkan devisa dalam memajukan perekonomian suatu negara. Negara-negara yang gagal dalam penelitian klonning akan menderita kerugian secara ekonomi yang bahkan dapat menyebabkan negara tersebut jatuh miskin.
Porses atau Tahapan Kloning Pada Manusia
- mempersipakan sel stem, yang merupakan sel pertama yang nantinya akan berkembang dan menjadi sel tubuh yang berlainan. Sel ini diambil dari manusia yang ingin atau ingin dikloning
- Sel stem diperoleh dengan mengambil inti sel yang berisi kandungan dalam bentuk gosip genetik dan kemudian dipisahkan dari sel.
- mempersipakan sel telur, yang ialah sel yang diperoleh atau diambil secara sukarela dari perempuan, dan inti sel tersebut dipisahkan
- Kemudian, inti sel stem ditanamkan ke dalam sel telur
- Sel telur dirangsang untuk membuat pembelahan dan kemajuan. Setelah membelah (hari kedua) menjadi sel embrio.
- Sel-sel embrio yang terus membelah disebut blastosis dan lalu terpisah pada hari kelima dan siap ditanamkan di dalam rahim.
- Embrio akan meningkat dan tumbuh di dalam rahim dan menjadi bayi dengan arahan genetik yang sama persis dengan sel stem si pen donor.
Contoh Kloning
Berikut dibawah ini dua teladan kloning :
Mengkloning Katak
Penelitian ihwal kloning pada katak pertama kali dilakukan oleh John Gordon pada tahun 1970. Teknik ini dikerjakan dengan mengambil sel telur katak yang belum dibuahi dan merusak nukleusnya dengan radiasi. Kemudian inti sel telur diganti dengan inti dari sel-sel badan. Dalam percobaan, inti sel diambil dari nukleus sel-sel usus dari katak betina dari jenis yang serupa, sehabis itu individu-individu gres terbentuk. Zigot ini nanti akan dipelihara dalam medium pembiakan, ialah benih katak betina.
Kloning Pada Tumbuhan
Kloning mampu dijalankan dari sel-sel tanaman, baik dari akar, daun dan batangnya. Sel yang dikloning mampu ditempatkan pada media yang sesuai mampu ditumbuhan menjadi individu gres yang tepat. Proses yang dilakukan yaitu pemotongan organ tumbuhan yang dikehendaki. Kemudian kita mencari kultur jaringan (eksplan), mengambil sel dan memindahkan ke media yang mengandung nutrisi sehingga mereka tumbuh dengan cepat. Eksplan ini akan menggumpal menjadi gumpalan yang disebut kalus. Kalus adalah cikal bakal dari akar, batang dan daun. Kalus lalu ditanam di media tanah dan menjadi tanaman baru.
Demikianlah ulasan dari pengajar.co.id yang membahas wacana Kloning dan mengulas perihal Pengertian, Tujuan, Manfaat, Tahapan, Sejarah, Ciri, Gambar & Contoh, agar dengan adanya postingan ini mampu bermanfaat dan lebih memperbesar wawasan anda.