Gudang Informasi

Administrasi Pendidikan

Administrasi Pendidikan
Administrasi Pendidikan

Pada kesempatan kali ini pengajar.co.id akan membuat postingan tentang Administrasi Pendidikan, yuk disimak ulasannya dibawah ini:


Administrasi Pendidikan




Pengertian Administrasi Pendidikan


Administrasi pendidikan ialah proses atau upaya untuk meraih tujuan pendidikan dengan memperhatikan komponen pendidikan yang berbeda sehingga tata cara pendidikan dapat memajukan dengan menggunakan berbagai alat untuk mendukung kegiatan mencar ilmu dan mengajar.


Ada banyak usaha yang dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan administrasi pendidikan. Sebagai acuan, untuk memutuskan bahwa orang mendapatkan pendidikan wajib selama 9 tahun, pergi ke sekolah tinggi, bahkan kuliah di mana mungkin.


Beberapa makalah menyampaikan bahwa pendidikan tidak cuma di bidang akademik, namun juga pendidikan lainnya. Misalnya, pembinaan aksara yang diperoleh dengan keluarga, keahlian pendidikan, pendidikan dengan cara, dan lain-lain.


Singkatnya, manajemen pendidikan adalah keseluruhan proses dan kegiatan bareng yang mesti dijalankan oleh semua pihak yang memiliki masalah dengan tugas pendidikan.




Pengertian Administrasi Pendidikan Menurut Para Ahli




  • Menurut Syarif (1976 :7)




Administrasi Pendidikan adalah segala perjuangan bareng untuk mendayagunakan sumber-sumber (personil maupun materiil) secara efektif dan efisien untuk menunjang tercapainya pendidikan.




  • Menurut Syamsi (1985:10)




Administrasi ialah seluruh aktivitas dalam setiap perjuangan kerjasama yang dilaksanakan oleh sekelompok atau lebih orang-orang secara bahu-membahu dan simultan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan”.




  • Menurut Soepardi (1988:7)




Administrasi adalah keseluruhan proses aktivitas-kegiatan kerja sama yang dikerjakan oleh sekelompok atau lebih oarang-orang secara gotong royong dan simultan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.




  • Menurut Sutisna (1979:2-3)




Administrasi pendidikan yaitu keseluruhan (proses) yang membuat sumber-sumber personil dan materiil sesuai yang tersedia dan efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan bareng . Ia mengerjakan fungsifungsinya dengan jalan menghipnotis perbuatan orang-orang. Proses ini meliputi perencanaan, organisasi, kerjasama, pengawasan, penyelenggaraan dan pelayanan dari segala sessuatu tentang masalah sekolah yang langsung bekerjasama dengan pendidikan seklah seperti kurikulum, guru, murid, tata cara-tata cara, alat-alat pelajaran, dan panduan. Juga soal-soal wacana tanah dan bangunan sekolah, peralatan, pembekalan, dan pembiayaan yang diharapkan penyelenggaraan pendidikan tergolong didalamnya.




  • Menurut Hadari Nawawi




Administrasi pendidikan yakni rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian perjuangan kolaborasi sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, utamanya berbentukpendidikan forum formal.




  • Menurut Encyclopedia of educational research chester W. Haris




Mendefinisikan manajemen pendidikan selaku sebuah proses pengintegrasian segala perjuangan pendayagunaan sumber-sumber personalia dan material selaku perjuangan untuk mengembangkan secara efektif pengembangan kwalitas insan.




  • Menurut Engkoswara (1987 : 42)




Administrasi pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya ialah suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya yaitu sumber daya insan, kurikulum atau sumber mencar ilmu dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan membuat situasi yang baik bagi insan, yang turut serta dalam pencapaian tujuan pendidikan yang disepakati. Administrasi pendidikan pada dasarnya yaitu suatu media belaka untuk meraih tujuan pendidikan secara produktif ialah efektif dan efisien.




  • Menurut Purwanto dan Djojopranoto (1981:14)




Administrasi pendidikan merupakan suatu usaha bersama yang dilaksanakan untuk mendayagunakan semua sumber daya baik insan, uang, bahan dan perlengkapan serta sistem untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.


Kaprikornus “Administrasi pendidikan yaitu proses keseluruhan acara bareng dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan memakai atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil, maupun spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.”




  • Menurut Djam’an Satori, (1980: 4)




Administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses koordinasi dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk meraih tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan secara efektif dan efisien.




  • Menurut Made Pidarta, (1988:4)




Berpendapat, Dalam pendidikan, administrasi itu dapat diartikan selaku aktivitas menggabungkan sumber-sumber pendidikan biar terpusat dalam usaha meraih tujuan pendidikan yang telah diputuskan sebelumnya.




  • Menurut Biro Perencanaan Depdikbud, (1993:4)




Manajemen pendidikan yaitu proses perencanaan, peng-organisasian, memimpin, mengatur tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk meraih tujuan pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa, membuatkan manusia seutuhnya, ialah insan yang beriman, bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan, kemampuan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri, serta bertanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan.




  • Menurut Soebagio Atmodiwirio. (2000:23)




Menjelaskan bahwa Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagi proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.




  • Menurut Stephen J. Knezeich




Administrasi pendidikan ialah sekumpulan fungsi-fungsi organisasi yang mempunyai tujuan utama untuk menjamin efisiensi dan efektivitas pelayanan pendidikan, sebagaimana pelaksanaan kebijakan lewat penyusunan rencana, pengambilan keputusan, sikap kepemimpinan, penyiapan alokasi sumber daya, stimulus dan koordinasi personil, dan iklim organisasi yang aman, serta menentukan perubahan esensial kemudahan untuk menyanggupi kebutuhan peserta didik dan penduduk di kurun depan




  • Menurut Daryanto (1998:8)




Administrasi pendidikan yakni “sebuah cara melakukan pekerjaan dengan orang-orang, dalam rangka perjuangan meraih tujuan pendidikan yang efektif”.




  • Menurut Dasuqi dan Somantri (1992:10)




Mengemukakan administrasi pendidikan yakni upaya menerapkan kaidah-kaidah manajemen dalam bidang pendidikan.




  • Menurut Sagala (2005:27)




Mengemukakan bahwa administrasi pendidikan yaitu penerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau sebagai penerapan manajemen dalam pembinaan, pengembangan, dan pengendalian perjuangan dan praktek-praktek pendidikan




Prinsip Administrasi Pendidikan


Berikut dibawah ini prinsip prinsip manajemen pendidikan, yaitu:




  • Prinsip Efisiensi




Administrator akan berhasil dalam tugasnya dalam menggunakan semua sumber daya, energi, dana dan akomodasi yang tersedia secara efisien.




  • Prinsip Manajemen




Administrator mendapatkan hasil yang paling efektif dan efisien dengan melakukan pekerjaan manajemen, yakni perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan melaksanakan pemeriksaan (pengecekan)




  • Prinsip Utama Tugas Manajemen




Jika perlu untuk menentukan, direktur condong mengutamakan pekerjaan bedah ketimbang pekerjaan administrasi. Namun, itu tidak mesti fokus cuma pada pekerjaan bedah. Karena kalau hanya mencoba-coba dalam peran operatif saja, maka pekerjaan akan ditinggalkan.




  • Prinsip Kepemimpinan Yang Efektif




Seorang eksekutif akan berhasil dalam tugasnya ketika beliau memiliki gaya kepemimpinan yang efektif, yang yaitu untuk mengamati korelasi antara orang, Task Manager dan memperhatikan situasi dan kondisi. Gaya kepemimpinan yang efektif bisa menjaga kekerabatan yang bagus dengan bawahan mereka. Selain itu, juga mesti mengamati pembagian dan penyelesaian tugas untuk setiap anggota organisasi menurut jenis pekerjaan.




  • Prinsip Kerja Sama




Administrator menyampaikan itu sukses dalam melaksanakan tugasnya saat bisa mengembangkan koordinasi antara semua anggota.




Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan


Berikut dibawah ini merupakan ruang lingkup administrasi pendidikan, ialah:




  • Administrasi Kurikulum




Meliputi pembukuan dan pendataan jumlah meta pelajaran yang diajarkan, waktu tersedia, jumlah guru beserta pembagian jam pelajaran, jumlah kelas, penjadwalan, buku yang diharapkan, program semester, penilaian, acara tahunan dan kalender pendidikan.




  • Administrasi ketenagaan pendidikan (kepegawaian)




Meliputi, kumpulan surat lamaran dan penerimaan pegawai, mutasi, surat keputusan, surat tugas, berkas-berkas tenaga kependidikan, daftar umum kepegawaian.




  • Administrasi kesiswaan




Meliputi, Organisasi dan asosiasi murid. Masalah kesehatan dan kemakmuran murid. Penilaian dan pengukuran pertumbuhan murid. Bimbingan dan penyuluhan bagi murid.




  • Admnistrasi sarana dan prasarana pendidikan




Meliputi, buku perencanaan pengadaan barang, buku pembagian dan penggunaan barang, buku perbaikan barang, dan lain-lain.




  • Administrasi keuangan/pembiayaan pendidikan




Meliputi keuangan pendaftaran siswa batu, uang gedung, uang seragam, duit pealatan sekolah, SPP. Dan lain-lain.




  • Administrasi perkantoran




Meliputi surat masuk dan keluar, buku tamu, buku-buku pentung terkait penyelenggaraan pendidikan.




  • Administrasi unit-unit pendukung pendidikan




Meliputi tutorial konseling, UKS, pramuka, olahraga, kesenian.




  • Administrasi layanan khusus pendidikan




Meliputi konsumsi, layanan antar jemput, panduan khusus di rumah.




  • Administrasi taat lingkungan dan keamanan sekolah




Meliputi perencanaan tata tertib dan pertamanan di sekolah, agenda penjaga, acara kebersihan.




  • Administrasi hubungan dengan masyarakat




Meliputi hasil kerja sama, program-program humas. Dan sebagainya.




Fungsi Administrasi Pendidikan


Berikut dibawah ini ialah fungsi administrasi pendidikan, yaitu:




  • Perencanaan ( Planing)




Setiap program ataupun konsepsi memerlukan penyusunan rencana terlebih dulu sebelum dikerjakan. Perencanaan ialah salah satu syarat mutlak bagi setiap acara manajemen. Tanpa penyusunan rencana atau planing pelaksanaan suatu aktivitas akan mengalami kesusahan dan bahkan kegagalan dalam meraih tujuan yang diharapkan.


Perencanaan merupakan aktivitas yang harus dilaksanakan pada awal dan selama acara manajemen berlangsung. Didalam setiap penyusunan rencana ada dua faktor yang harus diperhatikan ialah faktor Tujuan dan aspek fasilitas baik nasehat personal (SDM) maupun material.


Adapun langkah –langkah dalam penyusunan rencana meliputi hal –hal sebagai berikut :



  1. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.

  2. Meneliti problem –persoalan atau pekerjaan –pekerjaan yang mau dilakukan.

  3. Mengumpulkan dara dan berita yang diperlukan.

  4. Menentukan tahapan –tahapan atau rangkaian langkah-langkah.

  5. Merumuskan bagaiamana problem –duduk perkara itu akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan –pekerjaan itu akan dijalankan.






  • Pengorganisasian




Pengorganisasian ialah acara menyusun dan membentuk kekerabatan –korelasi kerja antara orang –orang, sehingga terwujud sebuah kesatuan usaha dalam meraih tujuan –tujuan yang telah dipraktekkan. Di dalam pengorganisasian terdapat adanya pembagian tugas –tugas, wewenang dan tanggung jawab secara terperici berdasarkan bidang –bidang dan bab –bagian,sehingga terciptalah adanya kekerabatan –kekerabatan kerjasama yang harmonis dan lacar menuju pencapaian tujuan yang sudah dipraktekkan.






  • Pengkoordinasian




Adanya bermacam –macam peran atau pekerjaan yang dilaksanakan oleh banyak orang, membutuhkan adanya kerjasama dari seorang pimpinan. Adanya koodinasi yang baik dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan atau kesimpang siuran dalam tindakan. Dengan adanya koordinasi yang baik, semua bab dan personal dapat berhubungan menuju ke satu arah tujuan yang telah ditetapkan.


Kita mengenali bahwa rencana atau acara –program pendidikan yang mesti dijalankan di sekolah –sekolah sifatnya sungguh komplek dan mengandung banyak sisi yang saling bersangkut paut satu sama lain. Sifatnya kompleks yang dimiliki oleh acara pendidikan di sekolah menandakan sangat perlunya langkah-langkah –tindakan yang yang dikoordinasikan.


Koordiansi ini perlu untuk menanggulangi batas –batas penyusunan rencana maupun batas –batas personil seperti untuk menangani kemungkinan adanya duplikasi dalam peran, perebetuan hak dan tanggung jawab, ketidak seimbangan dalam berat ringannya pekerjaan,kesimpang siuran dalam mengerjakan peran dan kewajiban.






  • Komunikasi




Dalam pelaksanaan suatu program pendidikan, kegiatan menyebarkan dan memberikan ide –gagasan dan maksud keseluruh struktur organisasi sungguh penting. Proses memberikan atau komunikasi ini meliputi lebih dari sekedar menyalurkan pikiran –anggapan atau pemikiran dan maksud secara ekspresi atau tertulis.


Menurut sifatnya komunikasi ada dua macam yaitu komunikasi bebas dan terbatas. Dalam komunikasi bebas, setiap individu atau anggota mampu berkomunikasi dengan setiap anggota yang lain. Sedangkan dalam komunikasi terbatas, setiap anggota cuma mampu bekerjasama dengan beberapa anggota saja.


Untuk melakukan sebuah program atau rencanam dalam batas –batas tertentu komunikasi bebas lebih baik dari komunikasi terbatas.Kesimpulannya komunikasi dalam setiap bentuknya yaitu sebuah proses yang hendak menghipnotis perilaku dan tindakan orang –orang dalam struktur organisasi.






  • Suvervisi atau Pengawasan




Setiap pelakasanaan dari acara pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang acara dari acara itu. Oleh karen itu maka suvervisi haruslah teliti ada atau tidaknya kondisi –kondisi yang hendak memungkinkan tercapainya tujuan –tujuan pendidikan.


Fungsi suvervisi antara lain :



  1. Menentukan kondisi –kondisi atau syarat –syarat apakah yang diperlukan dan

  2. Memenuhi atau mengusahakan syarat –syarat yang diharapkan itu.


Dengan demikian ditarik kesimpulan bahwa supervis yakni fungsi manajemen pendidikan mempunyai arti aktivitas –aktivitas untuk memilih kondisi –kondisi atau syarat –syarat yang esensil yang hendak menjamin tercapainya tujuan –tujuan pendidikan.






  • Evaluasi




Evaluasi mengetahui sukses atau tidaknya sebuah acara, diharapkan adanya penilaian atau evaluasi. Tiap penilaian berpegang pada rencana tujuan yang akan dicapainya, atau dengan kata lain setiap tujuan merupakan tolok ukur evaluasi.


Oleh karen itu penilaian terhadap pekerjaan seorang guru dalam perjuangan mendidik dan mengajar murid –muridnya, tidak dapat disamakan dengan evaluasi terhadap pekerjaan tukang menjahit dalam membuat busana langganannya, atau pekerjaan arsitek dalam membangun sebuah gedung.


Sekolah selaku sebuah forum pendidikan, tidak didirikan orang untuk mendapatkan penghasilan,melainkan untuk memelihara dan mengembangkan kebudayaan. Dengan demikian penilaiaan perihal efisiensi pendidikan bukanlah untuk menentukan untung rugi secara finansial. Berhasil atau tidak berhasil pendidikan harus dinilai dari sudut laba –keuntungan atau kerugian penduduk .




Objek dan Sasaran Administrasi Pendidikan




  • Pengertian Objek dan Sasaran Administrasi Lembaga Pendidikan




Objek dan Sasaran lembaga ialah rumusan spesifik mengenai apa yang diinginkan pada abad waktu tertentu. Objek dan sasaran merupakan fokus tindakan, di samping hal-hal yang bersifat spesifik, terinci, mampu diukur, dan dapat diwujudkan, juga mesti mampu menyatakan alokasi anggaran dan sumber-sumber yang akan mendukung pelaksanaannya.


Objek dan target dilaksanakan dalam rentang waktu pendek, untuk berikutnya keberhasilan organisasi/lembaga diukur dengan menyesuaikan tujuan jangka panjang.




  • Komponen-Komponen Administrasi Pendidikan Secara Garis Besar




Objek dan target administrasi kelembagaan pendidikan meliputi bagian-bagian Administrasi Pendidikan secara garis besar yakni :


1. Administrasi personel sekolah


Di dalam berlangsungnya kegiatan sekolah, maka unsur insan merupakan komponen penting, karena kelangsungan jalannya pelaksanaan acara sekolah sangat ditentukan oleh menusia-manusia yang menjalankannya.


Untuk itu dalam bagian ini perlu dibahas secara lebih mendalam mengenai personel sekolah, alasannya adalah bagaimanapun lengkap dan modernnya fasilitas yang berbentukgedung, perlengkapan, alat kerja, tata cara-tata cara kerja, dan tunjangan penduduk akan tetapi apabila insan-manusia yang bertugas mengerjakan program sekolah itu kurang berpartisispasi, maka akan sulit untuk meraih tujuan pendidikan yang dikemukakan.


Kepegawaian disebut juga personalia atau kekaryawanan dan pegawai tersebut juga personel atau karyawan. Administrasi personel sekolah ialah segenap proses penataan personel sekolah.


Administrasi personalia menurut Suryosubroto mencakup :


1) Perencanaan pegawai, merupakan kegiatan untuk memilih keperluan pegawai, baik secara kuantitatif maupun kualitatif untuk sekarang maupun periode depan.


Penyusunan rencana personalia yang baik dan tepat memerlukan gosip yang lengkap dan terperinci ihwal pekerjaan atau tugas yang harus dijalankan dalam organisasi/lembaga.


Spesifikasi jabatan memperlihatkan gambaran ihwal kualitas minimum pegawai yang dapat di terima dan yang perlu untuk melaksanakan pekerjaan sebagaimana mestinya.


2) Pengadaan pegawai, ialah aktivitas untuk menyanggupi keperluan pegawai pada sebuah lembaga, baik jumlah maupun kualitasnya.


Untuk menerima pegawai yang tepat dengan keperluan, dikerjakan aktivitas rekruitment, yakni usaha untuk mencari dan menerima kandidat-calon pegawai yang menyanggupi syarat sebanyak mungkin, untuk kemudian diseleksi calon terbaik dan tercakap.


3) Pembinaan dan pengembangan pegawai, ialah fungsi pengelolaan personil yang mutlak perlu , untuk memperbaiki, mempertahankan, dan meningkatkan kinerja pegawai.


Kegiatan ini dapat dijalankan dengan cara on the job pembinaan dan in service pembinaan. Kegiatan training dan pengembangan ini tidak cuma menyangkut faktor kemampuan, tetapi juga menyangkut karier pegawai.


4) Promosi dan mutasi, setelah diperoleh dan ditentukan calon pegawai yang mau diterima, acara berikutnya yakni mengusahakan biar calon pegawai tersebut menjadi anggota organisasi yang sah sehingga mempunyai hak dan kewajiban selaku anggota organisasi atau lembaga.


Di Indonesia, untuk pegawai negeri sipil, promosi atau pengangkatan pertama biasanya diangkat sebagai calon PNS dengan masa percobaan satu atau dua tahun, lalu ia mengikuti latihan prajabatan, dan sehabis lulus diangkat menjadi pegawai negeri sipil penuh.


Setelah pengangkatan pegawai, kegiatan berikutnya adalah penempatan atau penugasan. Dalam penempatan atau penugasan ini diusahakan adanya konruensi yang tinggi antara tugas yang menjadi tanggung jawab pegawai dengan karakteristik pegawai.


5) Pemberhentian Pegawai, ialah fungsi personalia yang mengakibatkan terlepasnya pihak organisasi dan personil dari hak dan kewajiban sebagai lembaga tempat bekerja dan sebagai pegawai. Sebab-alasannya pemberhentian pegawai ini dapat dikelompokkan kedalam tiga jenis,


(1) Pemberhentian atas permintaan sendiri;


(2) Pemberhentian oleh dinas atau pemerintah; dan


(3) Pemberhentian alasannya lain-lain.


6) Kompensasi, ialah balas jasa yang diberikan organisasi kepada pegawai, yang dapat dinilai dengan duit dan mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap.


Pemberian kompensasi, selain dalam bentuk gaji, dapat juga berupa dukungan, fasilitas rumah, kendaraan dan lain-lain.


7) Penilaian pegawai, Penilaian tenaga kependidikan ini difokuskan pada prestasi individu dan tugas sertanya dalam acara sekolah. Penilaian ini tidak hanya penting bagi sekolah, namun juga bagi pegawai itu sendiri.


Bagi pegawai, penilaian berguna selaku umpan balik banyak sekali hal, bagi sekolah, hasil evaluasi prestasi kerja tenaga kependidikan sangat penting dalam pengambilan keputusan banyak sekali hal.


2. Administrasi kurikulum


Kurikulum dalam arti yang luas yakni: yang mencakup seluruh acara dan kehidupan dalam sekolah. Kurikulum besar lengan berkuasa penting terhadap maju mundurnya pendidikan. Kurikulum bersifat dinamis dan selalu dipengaruhi oleh pergeseran-pergeseran dalam aspek-faktor yang mendasarinya.


Administrasi kurikulum dan acara pengajaran meliputi aktivitas penyusunan rencana, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional pada umumnya teah dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat.


Kegiatan pelaksanaan dan pelatihan kurikulum yakni :


a. Mempedomani dan mewujudkan apa yang tercantum di dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan dalam perjuangan meraih dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran.


b. Menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum berserta materi-bahan, sumber-sumber dan sistem-sistem pelakasanaannya, disesuaikan dengan pembaharuan pendidikan dan pengajaran serta keperluan masyarakat dan lingkungan sekolah.


c. Kurikulum ialah anutan bagi para guru dalam menjalankan tugasnya. Dalam memanfaatkan kurikulum, guru atau pendidik, disamping mengikuti apa yang tercantum didalamnya, guru juga berhak dan berkewajiban memilih dan memperbesar materi-materi, sumber-sumber atau metode-tata cara pelaksanaan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan masyarakat lingkungan sekolah, dan mencampakkan serta meminimalisir apa-apa yang dianggap tidak cocok dengan kebutuhan dan pertumbuhan masyarakat dan Negara pada umumnya.


3. Administrasi fasilitas dan prasarana pendidikan


Secara etimologis (arti kata) prasarana mempunyai arti alat tiadak eksklusif untuk mencapai tujuan. Dalam pendidikan misalnya : lokasi/ daerah, bangunan sekolah, lpangan olahraga, duit dan sebagainya. Sedang sarana seperti alat pribadi untuk meraih tujuan pendidikan. Misalnya : ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.

Sedangkan berdasarkan keputusan Menteri P dan K No. 079/ 1975, fasilitas pendidikan terdiri dari 3 kalangan besar ialah ;


a. Bangunan dan perabot sekolah

b. Alat pelajaran yang terdiri, pembukuan dan alat-alat peraga dabn laboratorium.

c. Media pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat penampil.


Administrasi sarana dan prasarana yang baik dibutuhkan mampu membuat sekolah yang bersih, rapi, indah sehingga menciptakan keadaan yang menggembirakan baik bagi guru maupun murid untuk berada di sekolah.


Di samping itu juga diperlukan tersedianya alat-alat atau akomodasi mencar ilmu yang memadai secara kuantitatif, kualitatif, dan berhubungan dengan keperluan serta dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar maupun murid-murid sebagai pelajar.


4. Administrasi siswa


Administrasi siswa bermaksud untuk pengembangan pengetahuan dan kesanggupan daypikir, pengembangan keahlian dan pengembangan perilaku siswa yang selaras dengan tujuan sekolah yang tertuang dalam kurikulum.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, bidang manajemen kesiswaan sekurang-kurangnya memiliki tiga tugas utama yang harus diamati, yaitu penerimaan murid baru, aktivitas pertumbuhan belajar, serta tutorial dan pelatihan disiplin.


Contoh acara – kegiatan yang dapat dilakukan di sekolah sebagai berikut :


a. Kegiatan pengembangan pengetahuan dan kesanggupan penalaran


1) Diskusi, temu karya, pelatihan dan lain-lain

2) Penelitian

3) Karya Wisata

4) Penulisan karangan untuk berbagai media

5) Percobaan-percobaaan akademis di luar kelas


b. Kegiatan pengembangan kemampuan berdasar hobi


1) Latihan kepemimpinan

2) Palang Merah Remaja

3) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

4) Pramuka

5) Lintas Alam

6) Olahraga

7) Kesenian

8) Pengaturan lalu-lintas

9) Pengumpulan barang bekas


c. Kegiatan-aktivitas pengembangan sikap


1) Pengumpulan dana social

2) Pengertian hari-hari besar nasional, keagaman

3) Membantu penduduk yang kena musibah


5. Administrasi keuangan dan Pembiayaan


Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang sangat menentukan dan ialah bagian yang tak terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan. Komponen keuangan dan pembiayaan pada sebuah sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksananya kegiatan-kegiatan proses belajar-mengajar di sekolah bareng bagian-unsur lain.


Sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah secara garis besar mampu dikelompokkan atas tiga sumber, yaitu


1) Pemerintah, baik pemerintah sentra, tempat maupun kedua-duanya, yang bersifat lazim atau khusus dan didedikasikan bagi kepentingan pendidikan

2) Orang renta atau peserta latih

3) Masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat.


Berkaitan dengan penerimaan keuangan dari orang bau tanah dan penduduk ditegaskan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional 1989 bahwa alasannya adalah kekurangan kesanggupan pemerintah dalam pemenuhan keperluan dana pendidikan, tanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan dana pendidikan ialah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan orang renta. Adapun dimensi pengeluaran mencakup biaya rutin dan biaya pembangunan.




Ciri-Ciri Administrasi Pendidikan


Berikut dibawah ini ciri-ciri manajemen pendidikan berdasarkan Soepardi (1988:7) adalah:



  1. Adanya sekelompok orang-orang yang lebih dari satu orang.

  2. Kelompok-golongan di atas ialah korps yang bekerja sama.

  3. Kerja sama yang merka lakukan mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan.kerja sama tersebut ialah proses.




Demikianlah ulasan dari pengajar.co.id mengenai Administrasi Pendidikan, supaya dengan adanya artikel ini bisa berfaedah untuk anda.


Advertisement