Gudang Informasi

Rumah Budbahasa Lampung

Rumah Budbahasa Lampung
Rumah Budbahasa Lampung

Pada Kesempatan Kali ini pengajar.co.id ingin membagikan postingan ihwal Rumah Adat Lampung berikut ulasannya:




Rumah Adat Lampung


Istilah Nama Rumah Adat Lampung Yang Unik


Rumah akhlak Lampung diketahui dengan nama Nuwow Sesat. “Nuwow” mempunyai arti rumah dan “sesat” mempunyai arti etika. Pada awalnya Nuwow Sesat dipakai selaku tempat dilangsungkannya konferensi untuk masyarakat suku Lampung. Tapi Nuwow Sesat juga mempunyai fungsi lain.


Nuwow Sesat berbentuk mirip rumah panggung. Hal tersebut dijalankan alasannya keadaan alam Lampung yang dialiri banyak sungai. Rumah tersebut sendiri biasa dibangun membelakangi pemikiran sungai. Perumahannya dibentuk mengikuti alur sungai dengan contoh yang rapat. Selain itu juga berfungsi guna menghindari binatang buas.




Jenis Rumah Adat Lampung, Nuwow Sesat


Rumah Adat Lampung ternyata mempunyai sebuah nama lain yang unik ialah Nuwow Sesat mirip yang telah dijelaskan diatas. Namun ternyata selain memiliki nama yang unik rumah adab Lampung juga memiliki beberapa jenis Nuwow Sesat.


1. Sesat Balai Agung


Adalah rumah adab Lampung yang umum digunakan sebagai ikon. Bangunan ini ialah tempat konferensi para penyimbang budbahasa atau lazimdisebut dengan purwatin. Para purwatin melaksanakan musyawarah atau pepung budbahasa di Balai Agung.


Untuk bisa memasuki Sesat Balai Agung terlebih dahulu harus melalui jambat agung atau tangga. Tangga tersebut sering disebut juga dengan lorong agung. Dibagian atas jambat agung ada payung berwarna putih, kuning serta merah. Ketiganya yaitu lambang dari satu kesatuan penduduk di Lampung.


Payung yang berwarna putih mempunyai arti tingkat marga yang dimiliki. Payung berwarna kuning melambangkan tingkat kampung, sementara payung berwarna merah melambangkan tingkat suku di Lampung.


Nuwow Sesat ini juga memiliki lambang burung Garuda. Burung Garuda diandalkan sebagai kendaraan Dewa Wisnu pada jaman dulu. Pada abad sekarang lambang Garuda itu digunakan selaku daerah duduk pengantin dikala dilangsungkannya program pernikahan akhlak suku Lampung.


2. Nuwow Balak


Nuwow Balak atau rumah besar adalah rumah adat Lampung yang digunakan sebagai tempat tinggal untuk penyimbang budpekerti atau kepala suku. Rumah ini memiliki ukuran 30 x 15 meter. Pada bab depannya ada beranda sebagai tempat untuk bersantai atau menerima tamu.


Serambi nya tidak memiliki dinding, serta pada bagian depan terdapat tangga yang dipakai untuk turun ke tanah. Disamping tangga bagian bawah ada daerah untuk mencuci kaki serta menaruh ganjal kaki agar tidak mengotori rumah. Tempat ini disebut dengan nama bernafsu hadap.


Bangunan utama rumah adab Lampung Nuwow Balak tersebut terbagi menjadi beberapa ruangan. Ada dua buah ruang pertemuan, satu buah ruang keluarga serta delapan buah kamar. Diantaranya, ada suatu kamar yang dipakai selaku tempat tinggal untuk istri kepala akhlak.


Dapurnya ada di bab belakang dan terpisah dari bangunan rumah utama. Dapur tersebut dihubungkan dengan sebuah bangunan yang mirip seperti suatu jembatan. Atapnya terbuat dari ijuk enau berupa seperti perahu terbalik secara melintang.


3. Nuwow Lunik


Nuwow Lunik yang mempunyai arti rumah kecil merupakan rumah etika Lampung yang umum digunakan oleh rakyat biasa. Rumah tradisional ini mempunyai ukuran yang lebih kecil. Rumah ini tidak memiliki beranda dan pada bab serambi cuma ada suatu tangga dibagian pintu masuk yang mengarah ke tanah.


Nuwow Lunik memiliki bentuk yang lebih sederhana kalau dibandingkan dengan Nuwow Balak. Hanya ada beberapa kamar tidur. Bagian dapurnya pun menjadi satu dengan bangunan utama. Atapnya mempunyai bentuk yang lebih beragam, ada yang seperti perahu terbalik tapi ada juga yang berbentuk mirip limas.




Bagian-Bagian Rumah Adat Lampung


Kalau tadi telah mengenali berbagai macam dari rumah budpekerti, kini kita mengenal lebih jauh megenai bagian-bab yang ada pada rumah adat Lampung. Pada lazimnya bab-bab rumah adab Lampung adalah selaku berikut:


Ijan Geladak, yakni tangga masuk yang dilengkapi dengan rurung agung atau atap.


Anjungan atau serambi, ialah sebuah daerah yang digunakan untuk pertemuan kecil.


Pusiban, adalah ruangan yang dipakai selaku tempat musyawarah resmi.


Ruang Tetabuhan, ialah tempat yang dipakai untuk menyimpan alat-alat musik khas.


Ruang Gajah Merem, ialah daerah istirahat untuk para penyimbang budpekerti.


Kebik Tengah, ialah tempat tidur untuk anak dikala atau penyimbang batin.




Material Bangunan Rumah Adat Lampung


Rumah budbahasa lampung memiliki pondasi berupa watu yang berbentuk persegi. Batu tersebut disebut juga umpak batu yang memiliki tiang penyangga sebanyak 35 buah dan tiang induk sebanyak 20 buah. Lantainya yang dibuat dari papan atau khesi serta ada juga yang yang dibuat dari bambu.


Dinding rumah tersebut yang dibuat dari papan kayu yang disusun secara berjajar. Pintunya terbuat dari kayu membentuk setangkup ganda. Jendelanya juga demikian, tapi berukuran lebih kecil. Ada 4 buah jendela pada bab depan yang dilapisi teralis kayu.


Atapnya memiliki ujung bubungan yang berpusat pada satu titik tengah di bab atas yang terbuat dari kayu lingkaran yang bersusun serta berlapis tembaga. Bagian tersebut juga diberi pelengkap.


Demikianlah artikel dari pengajar.co.id perihal Rumah Adat Lampung semoga berguna


Advertisement