Pada potensi kali ini pengajar.co.id akan menciptakan postingan tentang Metodologi Penelitian, yuk disimak ulasannya dibawah ini:
Pengertian Metodologi Penelitian
Metode observasi adalah langkah yang peneliti harus mengumpulkan info atau data dan menilik data yang diperoleh. Metode observasi menawarkan citra perihal planning penelitian, termasuk: mekanisme dan langkah yang mesti diambil, waktu observasi, sumber data dan dengan langkah apa data diperoleh dan lalu diproses dan dianalisis.
Dalam diskusi ini, kami pertama kali mencoba menjelaskan tujuan observasi, mengetahui sistem penelitian, termasuk mengerti metode penelitian sesuai dengan ahli/andal. Yang terakhir yaitu bahwa kita menerangkan pola tata cara penelitian. Diskusi ini dimaksudkan untuk menawarkan pengetahuan yang komprehensif ke dalam penelitian kali ini. Dan kemudian kami akan menjelaskan secara rinci banyak sekali sistem observasi.
Pengertian Metodologi Menurut Para Ahli
Menurut KBBI
Metode merupakan cara kerja bahwa suatu tata cara harus memfasilitasi pelaksanaan sebuah aktivitas guna meraih tujuan tertentu.
Menurut Dr. Agus M. Hardjana
Mengemukakakn bahwa metode ialah cara yang dipikirkan dengan teliti untuk mengikuti langkah tertentu untuk mencapai tujuan.
Menurut Titus
Mengatakan bahwa kaedah ini adalah satu siri cara dan langkah tertib untuk memastikan suatu bidang ilmiah.
Menurut Almadk
Menjelaskan bahwa sistem ini ialah cara untuk menerapkan prinsip logis yang berlawanan untuk penemuan dan klarifikasi kebenaran.
Menurut Rothwell dan Kazanas
Menurut mereka, tata cara ini yaitu suatu cara, sebuah proses atau pendekatan untuk memberikan isu.
Menurut Hebert Bisno
Metode adalah teknik yang bagus Umum dan benar untuk diterima atau digunakan dalam disiplin atau bidang disiplin dan praktek.
Menurut Macquarie
Metode ialah cara untuk melakukan sesuatu khususnya satu hal yang berhubungan dengan rencana tertentu.
Menurut Rosdy Ruslan
Menyarankan sebuah sistem sebagai aktivitas ilmiah yang melibatkan bekerja dalam memahami subjek atau objek penelitian dalam upaya untuk mendapatkan tanggapan ilmiah dan legitimasi dari sesuatu yang diteliti.
Menurut Wiradi
Metode adalah serangkaian langkah dari apa yang harus dilakukan dengan cara yang terorganisir dan sistematis.
Menurut Ostle
Menurut ia metode yaitu akidah tentang sesuatu dalam memperoleh sesuatu yang terhubung satu sama lain.
Jenis Metodologi Penelitian
Berikut dibawah ini merupakan jenis jenis metodologi penelitian, adalah:
Metode Eksperimental
Penelitian memakai sistem eksperimental akan mengumpulkan data dengan cara yang berbeda, mulai dari survei, observasi, wawancara. Perbedaannya ialah bahwa tata cara ini membagi objek penelitian menjadi dua kalangan: golongan eksperimen dan grup kontrol.
Kedua kelompok dibudidayakan untuk memiliki karakteristik mungkin. Grup eksperimen menerima perawatan gres dari para peneliti, seperti kebijakan gres, sedangkan grup kontrolnya tidak. Bagaimana aku mampu memproses dan menganalisis data?
Kemudian, data akan dikumpulkan menurut cara dikumpulkan. Kontur observasi ialah hasil dari pengobatan baru dari kelompok eksperimental. Jika hasil tidak memiliki perbedaan yang signifikan daripada kalangan kontrol, dapat disimpulkan bahwa pengobatan baru juga tidak kuat signifikan.
Apa acuan penggunaan tata cara eksperimental?
Misalnya, sekolah wughing untuk meminimalkan jumlah waktu yang dihabiskan siswa untuk bermain game. Sekelompok siswa yang menghabiskan lebih dari 5 jam sehari bermain game dikumpulkan dan dibagi menjadi dua kelompok. Dalam kalangan pertama, siswa menerima aktivitas baru selaku pengganti permainan, sementara di kelompok kedua siswa tidak mendapatkan acara apapun.
Metode Longitudinal
Penelitian memakai metode longitudinal akan menghimpun data dengan cara yang berbeda, tetapi yang paling biasa yaitu survei. Sampel penelitian diberikan kuesioner/polling untuk diatasi. Kemudian, dalam rentang waktu tertentu sesudah melaksanakan survei pertama, peneliti akan melaksanakan survei kedua, dan seterusnya, dan kemudian mencari pergantian yang terjadi. Tidak ada ketentuan untuk berapa kali peneliti mesti mengulangi survei, tapi itu biasanya terjadi setidaknya dua kali.
Bagaimana saya dapat memproses dan menganalisis data? Data yang dikompilasi mampu diproses dan dianalisis secara manual atau dengan perangkat lunak yang berfungsi sebagai pengolah data.
Contoh penggunaan sistem longitudinal, misalnya, seorang peneliti akan melaksanakan penelitian tentang mantan pecandu narkoba di lingkungan masyarakat dengan melakukan wawancara terhadap akseptor Terpilih. Hasil wawancara juga akan direkam untuk diserahkan. Kemudian, setiap enam bulan, para peneliti akan datang ke penerima yang sama untuk melihat pergeseran/pengembangan.
Metode Deskriptif
Seperti namanya, peneliti dalam observasi memakai metode deskriptif akan menggambarkan fenomena yang didasarkan pada pengalaman akseptor studi dan hasil observasi ia telah dibuat. Data yang dikumpulkan disebut data deskriptif. Selain menggunakan pengamatan ketika mengumpulkan data, cara lain yang umum dipakai yakni wawancara.
Cara memproses data dari metode deskriptif, data yang dikumpulkan akan diproses dan kemudian dianalisis oleh pengkodean ungkapan tertentu/kalimat/kisah dari data deskriptif.
Sebagai pola, seorang peneliti akan memeriksa warga yang ketika ini menempati daerah tinggal. Sebelum dia melaksanakan penelitiannya, para peneliti akan menciptakan dilema dalam bentuk pertanyaan yang umumnya diawali dengan kata ‘ apa ‘. Masalahnya akan dijawab dengan menggambarkannya.
Metode Studi Kasus
Penelitian memakai tata cara studi masalah biasanya menerima data yang diharapkan dengan cara yang berbeda, dimulai dengan wawancara, observasi, atau penyaringan dokumen. Perbedaan antara tata cara ini dan metode yang lain yakni lingkup studi yang lebih terbatas, yang memungkinkan peneliti untuk melakukan penelitian mereka lebih dalam.
Data yang diperoleh kemudian akan diproses dan dianalisis sehabis pertama kali peneliti sudah melaksanakan enkripsi-menertibkan variabel yang saling berafiliasi yang perlu dianalisis secara manual atau memakai perangkat lunak pengolah data.
Sebagai pola, seorang peneliti melaksanakan penelitian wacana imbas pendidikan kecerdasan emosional di sekolah terhadap bullying yang terjadi di kalangan remaja. Penelitian ini mempunyai cakupan terbatas dan spesifik.
Manfaat Metodologi Penelitian
Berikut dibawah ini ialah manfaat metodologi observasi, yakni:
- Mengetahui arti pentingnya observasi
- Menilai hasil-hasil observasi
- Dapat melahirkan sikap dan acuan piker yang skeptic, analitik, kritik dan inovatif
Tujuan Metodologi Penelitian
Berikut dibawah ini ialah tujuan metodologi observasi, yaitu:
- Untuk membuatkan wawasan yang sudah ada.
- Untuk menerima wawasan gres dalam beberapa bidang.
- Menguji kebenaran dari pengetahuan sudah ada.
Jenis dan Contoh Metodologi Penelitian
Berikut dibawah ini pola metodologi penelitian, ialah:
Penelitian survey
Metodologi observasi survei adalah bab dari observasi kuantitatif yang mengumpulkan data primer menggunakan jajak pertimbangan atau kuesioner selaku alat penelitian. Survei survei desain kuesioner difokuskan pada orang yang responden.
Survei responden survei yakni acuan observasi yang mewakili populasi. Perhatikan perbedaan antara populasi dan sampel di sini. Populasi adalah seluruh penduduk, sementara monster ialah orang-orang yang mewakili itu. Sampel yang diseleksi selaku sampel harus representatif. Oleh alasannya itu, peneliti menerapkan teknik sampling yang berhubungan untuk mendapatkan sampel representatif.
Contoh penelitian yang dapat mengimplementasikan metodologi survei, seperti observasi dalam ‘ antisipasi usaha kecil (UKM) di Jakarta dalam menghadapi komunitas ekonomi ASEAN ‘. Kuesioner ini dimaksudkan untuk ditujukan kepada beberapa UKM di Jakarta yang menjadi teladan penelitian.
Penelitian eksperimental
Jenis metodologi penelitian ini juga ialah studi kuantitatif yang khas. Peneliti melakukan eksperimen dengan tujuan yang terperinci, seperti ingin menyaksikan efektivitas program yang mau dipraktekkan atau tidak nanti.
Metode penelitian eksperimental umumnya membagi objek observasi menjadi dua golongan. Satu kelompok digunakan selaku target, sedangkan golongan lainnya digunakan sebagai kontrol. Kelompok sasaran yang dimaksud ialah sasaran percobaan.
Kelompok kontrol berfungsi selaku hasil komparatif dengan kalangan target. Hasil perbandingan antara kedua golongan ini ialah hasil observasi eksperimental. Contoh observasi yang mampu menerapkan metodologi eksperimental, seperti observasi ke dalam ‘ dampak ruang terbuka hijau terhadap penurunan warga ‘ tingkat agressivity ‘.
Para peneliti pada awalnya mendefinisikan dua kota yang rakyatnya memiliki karakteristik yang relatif serupa. Misalnya, sama bergairah dan cepat kesal. Di salah satu kota yang ditargetkan, peneliti membangun sejumlah ruang terbuka hijau. Kota yang lain adalah golongan kendali. Hasilnya menawarkan apakah ada perbedaan yang signifikan dalam agresivitas.
Penelitian cross-sectional
Cross-sectional penelitian pada dasarnya seperti dengan survei observasi. Penelitian yang khas juga kuantitatif. Istilah Cross-sectional menekankan variasi hasil dari beberapa variabel keterlibatan. Cross-sectional observasi umumnya menganalisa lebih dari satu masalah pada sebuah waktu.
Variasi yang ingin dilihat dengan menuntaskan jenis observasi ini mampu meliputi variasi antara individu, Keluarga, organisasi, negara dan sebagainya. Oleh alasannya itu, sampel observasi harus besar dan mampu mendeteksi varian antara masalah atau variabel.
Contoh observasi yang dapat menerapkan jenis penelitian ini, contohnya “mutu hidup orang di negara ASEAN”. Penelitian ini dapat dimulai dengan pengumpulan data statistik. Biasanya, para peneliti menggunakan dataset yang sudah tersedia. Data memberikan sejumlah variabel yang dianalisis di semua atau beberapa negara ASEAN.
Penelitian longitudinal
Penelitian longitudinal adalah desain penelitian yang digunakan untuk mengukur perubahan atau kemajuan fenomena jangka panjang. Metodologi observasi ini menerapkan survei untuk menghimpun data dari sampel penelitian. Penelitian longitudinal dapat dikatakan tidak sering dilakukan dalam penelitian sosial. Biaya dan waktu yang diperlukan penelitian ini sangat tinggi.
Dalam penelitian longitudinal, peneliti menerapkan survei terhadap beberapa responden yang menjadi sampel. Dalam kala yang telah ditentukan, sampel investigasi mesti ditinjau ulang setidaknya sekali untuk survei. Penelitian longitudinal dapat dibagi menjadi dua jenis, adalah studi panel dan Studi kohort.
Panel studi mengambil sampel acak. Biasanya, sampel adalah representasi pada skala nasional atau aspek geografis tertentu. Studi kelompok mengambil sampel pola secara acak, namun menurut karakteristik yang serupa atau serupa, mirip dilahirkan pada tanggal atau ahad yang sama. Keduanya dibedakan cuma oleh proses pengumpulan data.
Penelitian grounded
Tidak seperti berbagai jenis sistem penelitian sebelumnya, penelitian Beralas adalah studi kualitatif khas. Penelitian ini menekankan niat untuk menghasilkan teori baru yang diturunkan atau “beralasan ” pada data lapangan. Dengan kata lain, teori muncul dari keterlibatan penerima yang menciptakan data lapangan.
Para peneliti yang mempresentasikan jenis penelitian ini tidak menggunakan konsep atau teori yang diketahui dari literatur atau sumber lain. Para peneliti niscaya meninggalkan teori, data lapangan dapat menawarkan teori baru validitas yang lebih tinggi. Teori gres yang dihasilkan menyiratkan upaya eksplorasi data yang mendalam dalam proses pengumpulan dan analisis.
Penelitian seperti ini timbul dari disiplin sosiologi. Secara biasa , peneliti mempelajari langkah-langkah dan interaksi sosial yang terjadi sebagai konsentrasi penelitian mereka. Beberapa orang terlibat dalam studi sebagai akseptor studi.
Penelitian fenomenologi
Penelitian fenomenologis mirip dengan penelitian beralas. Jika berdalih melibatkan niat untuk mengeksplorasi untuk menemukan teori baru, observasi fenomenologis lebih mungkin deskriptif dan melakukan pekerjaan sendirian.
Para peneliti yang mengimplementasikan fenomenologi berupaya untuk mengetahui esensi dari pengalaman akseptor studi. Inti dari pengalaman ini secara biasa mampu dikenali melalui observasi partisipatif dan wawancara yang mendalam. Esensi dari pengalaman individu adalah konsentrasi observasi fenomenologi.
Contoh penelitian fenomenologi, seperti penelitian “eksistensi komunitas Yahudi di Indonesia”. Untuk mengetahui bagaimana pengalaman mereka menjadi minoritas di negara yang agamanya tidak diakui oleh pemerintah dan mungkin juga masyarakat, penelitian fenoomologi dapat diterapkan.
Penelitian etnografi
Penelitian etnografi berfokus pada upaya para peneliti untuk menggambarkan dan menafsirkan kelompok budaya tertentu. Istilah “Ethno ” menawarkan adanya teladan budaya yang diyakini dan dipraktekkan oleh kelompok tertentu dalam kehidupan sehari-hari mereka. Jenis observasi ini juga umumnya kualitatif.
Banyak kajian etnografi yang dipakai dalam observasi sosiologi dan antropologis. Kelompok belajar tidak seperti golongan etnis tradisional, tetapi juga bisa menjadi kelompok modern yang dibangun dengan kesamaan budaya modern tertentu.
Contoh studi etnografi, mirip observasi ‘ kesadaran lingkungan di bawah Backpacker ‘. Ethnography dapat dipakai sebagai metodologi dan teknik analisis untuk menggambarkan dan menafsirkan bagaimana turis independen atau kelompok Backpacker dalam dilema lingkungan.
Penelitian naratif
Penelitian narasi berkonsentrasi pada pengalaman hidup individu. Studi yang menerapkan jenis observasi ini mirip dengan studi biografi. Bahkan beberapa peneliti menyebutkan bahwa narasi penelitian yakni cara terbaik untuk menciptakan buku biografi.
Eksplorasi jenis penelitian ini dikerjakan untuk mempelajari kehidupan individu. Pengalaman hidup ini diungkapkan melalui dongeng berbasis memori. Mendalam tata cara wawancara dan dokumen penelitian ialah teknik utama untuk pengumpulan data. Meskipun fokus penelitiannya pada pengalaman individu, para peneliti mungkin melibatkan lebih dari satu individu. Untuk menekankan di sini, lebih dari satu keterlibatan penerima tidak dimaksudkan sebagai komparator.
Contoh observasi bahwa jenis ini dapat dipraktekkan, misalnya tentang ‘ kehidupan di bangkai kapal: pengalaman dua pengungsi dari Burma ‘, di mana para peneliti mengangkat kisah hidup dua dari roengnya menyeberangi maritim dan kapal tenggelam.
Seperti disebutkan sebelumnya, observasi ini mampu dipakai untuk menulis biografi. Tapi penelitian ini lebih sempurna disebut observasi biografi.
Studi kasus
Jenis metodologi Penelitian studi kasus ini sedang dilakukan untuk penelitian yang bermaksud untuk berbagi pemahaman dengan menjelaskan secara mendalam perkara yang merupakan konsentrasi observasi. Studi masalah observasi melibatkan pengertian mendalam ihwal peneliti untuk studi perkara.
Kasus yang diselidiki memakai jenis metodologi ini mampu berupa insiden, program, dan kegiatan yang terjadi di lokasi dan tempat tertentu. Individu dengan pengalaman atau perkara yang bekerjasama dengan wawasan diperiksa pada akseptor yang paling berpotensi.
Ruang lingkup studi studi kasus sangat terbatas dan bahkan dapat dikatakan sempit, tetapi mendalam. Para peneliti cenderung mengabaikan tema yang terjadi saat mereka tidak berkaitan dengan perkara dipelajari, sebagai menarik sebagai salah satu tema yang terjadi.
Contoh studi studi perkara, contohnya “kekuasaan deviasi dalam pemerintahan oleh pelopor 98 Post-New order “. Penyelidik ingin tahu bagaimana praktik yang menyimpang kekuasaan terjadi pasca Orde Baru oleh pejabat yang sebelumnya pencetus direformasi dari 98.
Penelitian komparatif
Jenis penelitian ini lebih fleksibel, yang memiliki arti bahwa hal itu dapat diterapkan dalam observasi kualitatif atau kuantitatif. Penelitian komparatif adalah perbandingan dari dua atau lebih perkara diperiksa. Perbandingan ialah hasil dari studi yang biasanya ditulis dalam bab hasil observasi.
Contoh penelitian komparatif, seperti ‘ tingkat kemakmuran keluarga di negara Skandinavia: perbandingan ‘. Seringkali perbandingan tidak dapat dibenarkan yang lebih baik atau lebih jelek, melainkan untuk memperkaya tumpuan sebelum kebijakan dipraktekkan.
Penelitian komparatif juga sering digunakan untuk menyaksikan program mana yang lebih efektif dan efisien dengan memperhitungkan argumentasi tertentu. Studi ini, jika dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif sebenarnya seperti dengan Cross-sectional penelitian. Sementara ketika dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif terlihat seperti studi kasus, dengan jumlah perkara yang terjadi di dua atau lebih di lokasi yang berlainan.
Demikianlah ulasan dari pengajar.co.id perihal Metodologi Penelitian, semoga dengan adanya artikel ini bisa bermanfaat buat anda.