Gudang Informasi

Administrasi Risiko

Administrasi Risiko
Administrasi Risiko

Pada Kesempatan Kali ini pengajar.co.id ingin membagikan postingan tentang Manajemen Risiko Berikut Adalah Pembahasannya:




Manajemen Risiko


Pengertian Manajemen Risiko


Manajemen risiko yakni sebuah kegiatan dalam mengendalikan risiko dengan cara mengidentifikasi, menganalisis, menganggap, mengurangi sampai berusaha menghilangkan risiko yang tidak dikehendaki.


Kalau  dimasukkan dalam konteks bisnis maka manajemen risiko ialah suatu proses mengontrol setiap keadaan biar mampu menanggulangi risiko pendapatan bisnis. Jadi bisnis dapat lebih sustain. Bayangkan kalau risiko tidak dikontrol dengan baik maka pendapatan bisnismu mampu jadi turun bebas bahkan bisa menimbulkan bisnismu bangkrut. Sayang kan?




Jenis-jenis Manajemen Resiko


1. Manajemen Risiko Finansial


Ini yaitu jenis risiko yang ihwal dengan aset bisnismu. Termasuk didalamnya laba bisnis serta sumber daya lain yang bernilai secara bahan.


Risiko yang satu ini menjadi sangat penting untuk diketahui alasannya sering terjadi kegagalan suatu bisnis terjadi dikala ketidakmampuan dalam mengorganisir keuangan. Cashflow acak-acakan, pencatatan keuangan tak terstruktur, tunggakan hutang yang menumpuk ialah salah satu imbas dari ketidakmampuan mengorganisir risiko finansial. Nah dalam hal mengelola risiko ini ada hal yang wajib diamati khususnya yang berhubungan dengan keuangan diantaranya: likuiditas, kredit, dan pajak


2. Manajemen Risiko Operasional


Jenis risiko yang satu ini erat relevansinya dengan proses internal bisnismu. Hal tersebut mampu terjadi akibat kelalaian manusia (human error), sistem yang tidak teroptimasi dengan baik atau aspek eksternal misalnya terjadinya peristiwa. Mengatasi risiko mirip tersebut menjadi penting agar day by day kondisi bisnismu tetap dalam keadaan baik.


3. Manajemen Risiko Strategis


Jenis manajemen risiko yang ketiga atau yang terakhir yakni risiko strategis. Hal ini bekerjasama dengan kesalahan dalam mengambil keputusan dalam sebuah bisnis.


Salah mengambil keputusan mampu menyebabkan ketidaklancaran proses bisnis yang kau jalankan. Oleh alasannya itu mengurus risiko strategis menjadi sangat penting.




Tahap-Tahap Manajemen Risiko


1. Identifikasi Risiko


Langkah pertama pada tahapan administrasi risiko yakni mengidentifikasi risiko. Kamu wajib mengetahui kemungkinan risiko apa saja yang hendak muncul ketika kamu mengerjakan bisnismu. Kamu wajib memperluas cakupan kemungkinan risiko dengan melihatnya melalui bermacam aspek seperti aspek ekonomi, faktor sosial, faktor regulasi dan sebagainya.


2. Menilai Risiko


Setelah kau sudah mengidentifikasi bermacam macam risiko yang mungkin muncul, langkah berikutnya adalah melakukan assesment atau menilai setiap kemungkinan risiko yang mampu dilihat dari seberapa besar efek dari risiko itu serta kemungkinan frekuensi/berapa kali terjadinya risiko tersebut. Hal tersebut bertujuan semoga risiko-risiko tersebut mampu diurutkan menurut prioritas.


3. Pengelolaan/Respon Terhadap Risiko


Langkah selanjutnya yakni memastikan bagaimana kau mengelola atau merespon pada risiko yang telah kau analisa/nilai. Hal tersebut dilakukan untuk membentuk portofolio yang lengkap tentang bagaimana cara merespon setiap risiko yang muncul. Cara menyikapi itu ada beberapa cara diantaranya:



  • Risk Avoidance


adalah mengambil langkah-langkah untuk menghindari risiko-risiko yang akan terjadi. Misal, jikalau kau punya bisnis cemas terjadi tabiat hazard maka kau perlu hindari dengan menyeleksi dengan ketat karyawan yang akan melakukan pekerjaan di usahamu.



  • Risk Reduction


ialah tindakan untuk meminimalkan efek yang sudah terjadi. Misal, melaksanakan pengendalian lebih berkala kepada internal perusahaan.



  • Risk Transfer


yaitu langkah-langkah untuk mengurus risiko dengan cara mentransfer risiko tersebut kepada pihak lain seperti asuransi.



  • Risk Retention


ialah pengelolaan risiko dengan cara menghadapi risiko tersebut. Karena bagaimanapun risiko tersebut diluar kontrol dan cara paling memungkinkan yakni dengan menghadapinya. Misal, risiko bencana alam.


4. Implementasi


Setelah memilih perilaku terhadap risiko, saatnya kau implementasi setiap sikap tersebut ketika risiko tersebut terjadi di dalam bisnis/proyekmu.


5. Evaluasi


Inilah tahap terakhir dalam administrasi risiko adalah melaksanakan penilaian. Aktivitas ini dilakukan semoga kau bisa memutuskan apakah perilaku yang diambil saat risiko tersebut terjadi telah sempurna apa belum. Jikalau belum artinya perlu dirumuskan kembali perilaku yang sempurna untuk menghadapi risiko tersebut.


Demikianlah postingan dari pengajar.co.id wacana Manajemen Risiko Semoga Dapat Bermanfaat


Advertisement