Pada kesempatan kali ini pengajar.co.id akan membuat artikel tentang Budaya Organisasi : Pengertian, Menurut Para Ahli, Fungsi, Jenis, Unsur, Tipe, Karakter, Contoh, yuk sama-sama kita diskusikan dibawah ini :
Pengertian Budaya Organisasi
Budaya organisasi yakni sistem membuatkan makna yang dianut oleh anggota yang membedakan organisasi dari organisasi lain. Budaya organisasi yakni bagaimana organisasi mencar ilmu untuk berhubungan dengan lingkungan yang merupakan variasi dari asumsi, perilaku, cerita, mitos, wangsit, metafora, dan wangsit lain untuk memilih apa artinya bekerja dalam organisasi. Budaya organisasi adalah pola perkiraan dasar yang diciptakan, didapatkan atau dikembangkan oleh kalangan tertentu selaku landasan dalam bertingkah dalam organisasi. Di mana akan terungkap terhadap anggota gres sebagai cara menyaksikan, berpikir dan mencicipi dalam organisasi.
Pengertian Budaya Organisasi Menurut Para Ahli:
- Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001: 391), budaya organisasi ialah metode yang mereka yakin dan suatu nilai yg dapat dikembangkan dari sebuah organisasi yang mana hal itu menuntun sikap dari anggota organisasi itu sendiri.
- Menurut Tosi, Rizzo, Carroll sebagaimana dikutip oleh Munandar (2001: 263), budaya organisasi ialah cara berpikir, mencicipi dan bereaksi menurut teladan-teladan tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada di bagian-bab organisasi.
- Menurut Robbins (1996: 289), budaya organisasi yakni pandangan bersama yang dibagikan oleh anggota organisasi.
- Menurut Schein (1992: 12), budaya organisasi ialah teladan dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan dilema, membentuk karyawan yang bisa beradaptasi dengan lingkungan dan menyatukan anggota organisasi. Untuk alasan ini, mesti diajarkan terhadap anggota, tergolong anggota baru, selaku cara yang benar untuk mempelajari, mempertimbangkan, dan merasakan problem yang dihadapi.
- Menurut Cushway and Lodge (GE: 2000), budaya organisasi yaitu sistem nilai organisasi dan akan menghipnotis cara kerja dilakukan dan bagaimana karyawan berperilaku. Dapat ditarik kesimpulan bahwa apa yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam observasi ini yakni tata cara nilai organisasi yang diadopsi oleh anggota organisasi, yang lalu menghipnotis cara kerja dan berperilaku dari anggota organisasi.
- Schein (1992) memandang budaya organisasi selaku contoh perkiraan mendasar yang dimengerti bareng dalam suatu organisasi khususnya dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Pola-teladan ini menjadi sesuatu yang niscaya dan disosialisasikan kepada anggota baru dalam organisasi.
- Menurut Davis (1984): “pentingnya Memahami budaya organisasi ialah suatu teladan keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang mesti diketahui, dijiwai dan diterapkan oleh organisasi sehingga contoh seperti itu menunjukkan maknanya sendiri dan menjadi dasar untuk perilaku organisasi”.
- Susanto (2006) menawarkan definisi budaya organisasi selaku nilai yang membimbing sumber daya manusia untuk menangani duduk perkara eksternal dan upaya menyesuaikan integrasi ke dalam perusahaan sehingga setiap anggota organisasi harus mengerti nilai-nilai yang ada dan mesti bagaimana mereka bertindak atau bertingkah.
Fungsi Budaya Organisasi
Membatasi
Budaya bertindak selaku penentu batas; artinya, budaya membuat perbedaan atau yang menciptakan organisasi unik dan membedakannya dari organisasi lain.
Identitas
Budaya mengandung rasa identitas untuk sebuah organisasi.
Komitmen
Budaya memfasilitasi lahirnya janji untuk sesuatu yang lebih besar dibandingkan dengan kepentingan individu.
Stabilitas
Budaya mengembangkan stabilitas tata cara sosial sebab budaya ialah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan menawarkan kriteria wacana apa yang seharusnya dikatakan dan dilaksanakan karyawan.
Jenis Budaya Organisasi
Budaya Rasional
Proses info individu akan diberikan sebagai fasilitas tujuan Layanan (produktivitas, efisiensi serta keuntungan atau imbas).
Budaya Ideologis
Dalam budaya ini, proses informasi secara intuitif diterima selaku sarana revitalisasi (pinjaman eksternal, akuisisi sumber daya dan kemajuan).
Budaya Konsesus
Dalam konteks budaya konsesus, diasumsikan bahwa pemrosesan isu kolektif adalah cara untuk mencapai tujuan kohesi (moralitas, iklim dan kerja tim).
Budaya Hierarkis
Dalam budaya hierarkis pembuatan isu formal, diasumsikan bahwa disarankan untuk tujuan yang berkelanjutan (stabil, terkendali dan terkoordinasi).
Unsur Budaya Organisasi
- Ilmu Pengetahuan
- Seni
- Kepercayaan
- Adat-istiadat
- Moral
- Perilaku/kebiasaan (norma) penduduk
- Hukum
- Asumsi dasar
- Pembelajaran/Pewarisan
- Sistem Nilai
- Masalah pembiasaan eksternal dan integrasi internal
Tipe Budaya Organisasi
Budaya klan
Dalam organisasi budaya klan ini, setiap anggota organisasi mempunyai rasa kebersamaan dan keluarga. Para pemimpin atau pemimpin organisasi dipandang selaku mentor dan bahkan sebagai figur seorang ayah yang bertindak sebagai kepala keluarga. Budaya klan semacam ini mirip dengan organisasi keluarga yang berusaha untuk konsensus dan keterlibatan lewat partisipasi dan komunikasi antara anggota dan nilai kolaborasi, partisipasi, dan kepatuhan. Keberhasilan dalam konteks budaya klan ini adalah untuk menyanggupi kebutuhan dan keprihatinan pelanggan untuk penduduk .
Budaya Adhocracy
Budaya organisasi semacam ini didasarkan pada energi dan kreativitas. Anggota organisasi atau karyawan didorong untuk mengambil risiko, mengekspresikan mereka, dan berpikir di luar kebiasaan melakukan sesuatu. Para pemimpin atau pemimpin organisasi dianggap inovator dan pebisnis. Budaya Adhokrasi ini mendorong organisasi atau perusahaan untuk meningkat dengan menciptakan produk dan layanan yang inovatif dan menanggapi dengan cepat kepada perubahan pasar. Keberhasilan dalam konteks budaya adhokrasi ini yaitu untuk memiliki produk gres dan Jasa serta penggagas baru. Google dan Facebook adalah contoh perusahaan dengan karakteristik budaya adhocration ini.
Budaya Pasar
Budaya ini didasarkan pada dinamika kompetitif dan meraih hasil yang aktual, dengan fokus pada tujuan atau hasil. Organisasi budaya pasar ini, yang berfokus pada lingkungan eksternal, adalah pelanggannya. Mereka lebih memilih kepentingan atau pangsa pasar dari konsumen dan keuntungan perusahaan daripada kepuasan karyawannya dan pengembangan sumber daya manusianya. Tujuan biasa dari organisasi budaya pasar ini yakni untuk meraih keuntungan paling besar, untuk menerima pangsa pasar terbesar dan untuk mengalahkan para pesaingnya. Keberhasilan dalam konteks karakteristik organisasi dari budaya pasar ini mendapatkan pangsa pasar paling besar dan menjadi pemimpin pasar.
Budaya Hierarki
Budaya semacam ini hierarki organisasi budaya didasarkan pada struktur dan kendali. Lingkungan kerja yang formal dan ketat dikelola. Kepemimpinan didasarkan pada koordinasi teratur dan pemantauan dengan budaya yang menekankan efisiensi dan prediktabilitas. Nilai budaya dari hirarki ini ialah konsistensi dan keseragaman. Keberhasilan dalam konteks organisasi yang menggantikan budaya hirarki ini yaitu penyusunan rencana yang tangguh, mutu tinggi produk dan jasa, pengiriman tepat waktu dan biaya operasi yang rendah. Manajemen harus melakukan pekerjaan -kondusif dan dapat diprediksi.
Membentuk sikap dan sikap
Karaktereistik Budaya Organisasi
Budaya bertindak sebagai prosedur pengerjaan dan kendali yang memandu dan membentuk sikap dan sikap karyawan.
Robbins (2007), menuturkan 7 karakteristik budaya sebagai berikut:
1) Inovasi dan keberanian untuk mengambil risiko, yakni sejauh mana karyawan diperlukan didorong untuk menjadi kreatif dan mengambil risiko.
2) Perhatian kepada rincian adalah sejauh mana karyawan diperlukan untuk melaksanakan ketepatan, analisis, dan perhatian kepada perincian.
3) Berorientasi hasil, yaitu sejauh mana administrasi lebih berfokus pada hasil daripada teknik atau proses yang digunakan untuk meraih hasil ini.
4) Berorientasi terhadap manusia, adalah sejauh mana keputusan administrasi mempertimbangkan imbas dari hasil ini pada orang-orang dalam organisasi.
5) Berorientasi pada tim, ialah sejauh mana aktivitas kerja diorganisir dalam tim dibandingkan dengan individu.
6) Agresivitas adalah sejauh mana orang berangasan dan kompetitif dibandingkan dengan kalem.
7) Stabilitas yaitu sejauh mana acara organisasi menekankan status quo dibandingkan dengan perkembangan.
Contoh Budaya Organisasi
Dalam budaya organisasi ada banyak contoh. Berikut beberapa acuan budaya organisasi yang harus dikenali.
Kerapian administratif
Budaya organisasi dalam hal kerapian administratif merupakan aspek yang mesti diamati dalam organisasi. Baik itu dalam hal surat-menyurat, manajemen keuangan, pendapatan karyawan, barang masuk atau keluar, dan lain-lain.
Distribusi Otoritas yang Jelas
Ini yakni kunci yang dapat menentukan kesuksesan kinerja di perusahaan. Jika tidak ada pembagian kekuatan kinerja, mungkin anggota atau karyawan di perusahaan akan galau. Yang mana yang dilaksanakan atau dilaksanakan dan mana yang tidak.
Disiplin
Disiplin ialah acuan dari budaya organisasi yang menempel di mana-mana, baik dalam individu atau golongan. Dimana disiplin ialah karakter dan sifat orang atau kelompok yang sukses.
Inovasi
Sebagian besar budaya organisasi akan mengembangkan anggota tim untuk melahirkan inspirasi-ide inovatif dan penemuan baru. Tujuannya yakni untuk mampu memajukan organisasi.
Demikianlah postingan dari pengajar.co.id tentang Budaya Organisasi : Pengertian, Menurut Para Ahli, Fungsi, Jenis, Unsur, Tipe, Karakter, Contoh biar bermanfaat.